Berkebun, Susi Pudjiastuti Cerita tentang Tanaman Hias

Susi Pudjiastuti berkebun setelah badannya naik dua kilogram selama masa pandemi corona COVID-19.

oleh Komarudin diperbarui 08 Mei 2020, 18:04 WIB
Susi Pudjiastuti berkebun setelah dua bulan badannya naik dua kilogram (Dok.Instagram/@susipudjiastuti115/https://www.instagram.com/p/B_4iSD5Hrhy/Komarudin)

Liputan6.com, Jakarta - Susi Pudjiastuti kembali mengunggah video di akun media sosialnya. Jika sebelumnya tentang masak dan makan, kali ini ia menggantinya dengan berkebun.

"Mengisi hari-hari dengan berusaha untuk tetap kreatif dan sehat. Tadi pagi saya berkebun. Selain membuat tempat kita indah, berkebun juga membuat kita gembira dan terkena sinar matahari, sehingga sehat untuk badan kita," kata Susi sebagai keterangan video, Kamis, 7 Mei 2020.

Selama masa pandemi corona covid-19, Susi mengungkapkan bahwa berat badannya naik lima kilogram dalam dua bulan. Selain bekerja, ia lebih banyak memasak dan makan. 

"Sekarang saya ganti haluan. Tanam bunga, ada pakis-pakisan," ujar Susi memperlihatkan pakis yang menghijau yang ditanam di atas pot sejak lima tahun lalu.

Karena sudah cukup lama dan tidak diganti potnya,  maka banyak daunnya yang sudah kering. Susi Pudjiastuti kemudian membongkar pakis dalam pot itu dan menggunting akar-akarnya.


Tak Pakai Sarung Tangan

Susi Pudjiastuti senang berkebun dan tak memakai sarung tangan (Dok.Instagram/@susipudjiastuti115/https://www.instagram.com/p/B_4iSD5Hrhy/Komarudin)

Selain pakis, Susi Pudjiastuti juga memperkenalkan bunga wijaya kusuma. Menurut Susi, bila bunga wijaya kusuma itu wangi, maka pakis itu indah, apalagi bila ditanam di pot bulat.

"Bunga wijaya kusuma ini sangat khusus dan khas, katanya. Bunga ini katanya, kalau yang menamamnya bisa membuatnya berbunga banyak, maka hidupnya akan baik, katanya nanti banyak rezeki. Tapi, kalau pun katanya, kalau iya, siapa yang tahu. Banyak yang kita tanam, maka banyak rezeki," ujar Susi.

Selain tanaman hias, Susi mengatakan bahwa banyak orang yang berkebun takut tangannya kotor sehingga pakai sarung tangan. Namun, lain halnya dengan Susi.

"Kalau saya repot, pakai tangan. Kalau kotor, ya cuci saja," kata Susi. "Lagi pula, kita kan di rumah. Siapa juga yang peduli dengan tangan kotor atau juga hitam. Tidak ada yang lihat," imbuhnya.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini :

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya