Bank Mandiri Salurkan Bantuan Rp 1,8 T untuk Keluarga Terdampak Corona

Dalam penyaluran bansos, Bank Mandiri melibatkan 19.325 Agen Mandiri.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 08 Mei 2020, 16:00 WIB
Nasabah melakukan transaksi di cabang Bank Mandiri Pertamina UPMS III, Jakarta, Rabu (28/6). Bank Mandiri memberikan layanan perbankan terbatas kepada nasabah secara bergantian pada musim liburan Idul Fitri 26-30 Juni 2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Mandiri Tbk telah menyalurkan dana bantuan sebesar Rp 1,83 triliun kepada sejumlah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang terdampak wabah virus corona (Covid-19) selama Januari-April 2020.

Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan, total KPM program sembako eksisting dan KPM tambahan penerima Covid-19 mencapai sebanyak 3.513.729 keluarga yang tersebar di 119 kota/kabupaten.

Dia menerangkan, jumlah bantuan yang diberikan pun bertambah dari Rp 150 ribu menjadi Rp 200 rubu per KPM, mulai Mei 2020 sampai dengan Desember 2020.

"Bantuan tersebut dapat dicairkan untuk membeli kebutuhan bahan pangan seperti beras/karbohidrat, protein seperti telur, ikan, ayam, daging, dan kacang-kacangan seperti tempe, tahu, serta sayur mayur dan buah-buahan," ungkap dia di Jakarta, Jumat (8/5/2020).

Selain itu, Donsuwan menambahkan, Bank Mandiri juga telah menyalurkan program Bantuan Sosial Tunai (BST) pada tahap pertama di April 2020 kepada 40.049 KPM sebesar Rp 24,190 miliar di 105 kota/kabupaten di Pulau Jawa. Program BST ini mulai dilaksanakan pada April 2020 selama 3 bulan ke depan.

"Dalam penyaluran bansos tersebut, kami melibatkan 19.325 Agen Mandiri untuk memastikan penyaluran dapat berlangsung secara efisien, tepat sasaran, tepat jumlah, tepat waktu, tepat kualitas, dan tepat administrasi," kata Donsuwan.

 


Stimulus Ekonomi

Petugas melakukan pengepakan lembaran uang rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Kamis (21/12). Bank Indonesia (BI) mempersiapkan Rp 193,9 triliun untuk memenuhi permintaan uang masyarakat jelang periode Natal dan Tahun Baru. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Donsuwan menjelaskan, program bantuan non-tunai (program sembako) dan bantuan sosial tunai ini merupakan salah satu stimulus yang diberikan pemerintah dalam mempertahankan kemampuan daya beli masyarakat di tengah munculnya pandemi Corona.

"Kami akan berupaya maksimal untuk dapat mengimplementasikan program program pemerintah, khususnya bantuan sosial non-tunai maupun bantuan sosial tunai dengan tepat waktu sehingga dapat membantu memenuhi kebutuhan para KPM dan agar dapat selalu hadir di tengah masyarakat," pungkas Donsuwan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya