5 Kerusakan Ini Menghantui Mobil yang Jarang Dipakai

Aktivitas mobilisasi masyarakat berkurang karena aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah Indonesia.

oleh Amal Abdurachman diperbarui 09 Mei 2020, 02:20 WIB
Ilustrasi mobil diparkir (Arief A/Liputan6.com)

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas mobilisasi masyarakat berkurang karena aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah Indonesia. Jalanan biasanya ramai oleh kendaraan kini terbilang sepi, karena banyak mobil yang parkir di rumah.

Meski tak digunakan ada beberapa hal yang harus selalu diperhatikan pemilik kendaraan. Hal ini berkaitan dengan kerusakan yang bisa timbul apabila mobil menganggur selama berminggu-minggu, berikut ulasannya seperti dilansir Garda Oto, Jumat (8/5/2020).

1. Aki Tekor

Risiko pertama ada pada komponen kelistrikan, tepatnya aki. Mobil akan menjadi sulit dinyalakan karena adanya penurunan daya listrik karena tak digunakan cukup lama.

Cara mudah menghindari hal ini ialah menghidupkan mesin setiap hari sekitar 10-15 menit. Sesekali jalankan mobil untuk pengisian daya listrik pada aki yang lebih maksimal.

 

-----------

Kabar Ramadan: Mau Buka Puasa Ditemani Artis?

Gabung KapanLagi Buka Bareng, event buka puasa online bersama Jirayut dan Rara LIDA 9 Mei ini. Bakal ada Chef Norman, Danilla, dan Adhitia Sofyan juga. Caranya? Daftar dulu di sini, dan isi data diri kamu. Semuanya GRATIS. Baca panduan lengkap di sini.


2. Tekanan Angin pada Ban Berkurang

Tekanan angin pada ban berkurang jika mobil terparkir terlalu lama. Hal ini meyebabkan bagian ban yang menapak langsung dengan aspal menjadi rata. Akibatnya, ketidakseimbangan saat mobil dijalankan bisa terjadi.

Selain itu, penyebab tekanan angin pada ban berkurang juga dikarenakan karet penutup yang berubah tekstur.

Untuk menghindari hal ini, jalankan mobil beberapa saat (maju-mundur) atau masuk-keluar garasi secara rutin. Upayakan posisi pelek dan karet penutup ban juga berubah tumpuan. Hal ini dilakukan agar tekanan angin pada ban terdistribusi secara merata.

 


3. Bahan Bakar

Iklim di Indonesia yang tropis membuat pengembunan pada tangki dan saluran bahan bakar terjadi apabila mesin tidak dihidupkan dalam waktu lama.

Akibatnya, bahan bakar akan tercampur dengan air yang menguap sehingga kualitas bahan bakar tak lagi optimal dan berpotensi timbulnya karat. Karena itu, saat memanaskan mobil, cek indikator water separator dan filter bahan bakar pada meter cluster. Rajinlah memeriksa dan mengganti filter bahan bakar.


4. Karat pada Piringan Cakram

Ketika mobil tidak digunakan dan terkena hujan, Karat akan timbul pada piringan cakram. Jika terus dibiarkan, performa rem akan menurun dan timbul suara saat digunakan. Sebaiknya mobil tetap dijalankan minimal satu kali dalam seminggu. Hal ini dikarenakan karat pada piringan cakram akan hilang dengan sendirinya ketika mobil dijalankan sejauh 3-5 meter.

 

 


5. Kuman dan Debu pada Saluran AC

Apabila mobil tak digunakan, AC mobil tidak menjadi lebih awet. Udara tidak bersikulasi, menjadi penyebab endapan debu dan kuman di seluruh bagian saluran AC.

Karena itu, pemilik disarankan rutin memanaskan mesin mobil sambil menyalakan AC sekitar 5-10 menit seminggu sekali. Ini bertujuan agar gas pendingin freon tidak mengendap dan membiarkan ada nya sirkulasi udara pada kabin mobil.


Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya