Liputan6.com, Jakarta Dua ventilator berbasis Continuous Positive Airway Pressure (CPAP) yang dibuat oleh Universitas Indonesia; dan tim Institut Teknologi Bandung, Universitas Padjajaran dan YPM Salman masuk dalam tahap uji klinis.
"Mudah-mudahan uji klinis tidak terlalu lama dan Kementerian Kesehatan sudah sepakat bahwa uji klinisnya cukup 1 atau 2 hari, tidak akan memakan waktu lama," kata Menteri Riset dan Teknologi Bambang PS Brodjonegoro pada Jumat (8/5/2020) seperti dikutip dari Antara.
Advertisement
Diperkirakan ventilator itu menjalani uji klinis dua hari oleh Kementerian Kesehatan.
Selain itu, ada dua ventilator emergency masuk tahap uji endurance di Kementerian Kesehatan. Masing-masing ventilator dibuat Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi dan Dharma Group.
Model CPAP lebih banyak dipakai di ruang perawatan biasa sedangkan ventilator emergency biasanya dipakai di instalasi gawat darurat dan ambulans.