Cerita Doni Monardo Hadapi Persoalan Tangani Corona Covid-19

Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan masalah selama menangani pandemi COVID-19 di Indonesia.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2020, 11:21 WIB
Di Graha BNPB, Jakarta, Rabu (6/5/2020), Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Doni Monardo menegaskan, mudik tetap tidak boleh dilakukan. (Dok Badan Nasional Penanggulangan Bencana/BNPB)

Liputan6.com, Jakarta - Tim Pengawasan DPR terhadap penanganan pandemi Covid-19 menyambangi kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (8/5). Pada kesempatan itu, Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan Kepala BNPB Doni Monardo menyampaikan masalah selama menangani pandemi kepada anggota dewan.

Doni mengatakan, ada tiga masalah selama menangani pandemi Covid-19. Selain menghadapi penyakit, pihaknya menghadapi masalah birokrasi di pemerintahan dan ego sektoral.

"Inilah saya katakan tadi kita punya tiga persoalan, pertama penyakitnya Covid, kedua birokrasi kita tidak terintegrasi, ego sektoral, yang ketiga pemberitaan yang negatif," ujarnya dilihat dari siaran media sosial resmi DPR, Jumat (8/5).

Doni menyinggung kebijakan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi yang kembali membuka akses transportasi. Menurutnya apa yang disampaikan Menhub belum tentu salah.

"Yang disampaikan Pak Budi Karya belum tentu salah. Tetapi mohon maaf, pemberitaannya malah justru membuat rakyat bingung," kata Doni Monardo.

 

Ralat:

Judul dan isi artikel tersebut telah diedit. Terdapat kesalahan redaksional berupa salah kutip kata 'pemerintah' yang seharusnya adalah 'pemberitaan', sesuai dengan pernyataan Kepala BNPB Doni Monardo. Redaksi memohon maaf atas kekeliruan yang terjadi.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Banyak Daerah Mengeluh

Adapun dia bicara demikian karena pemerintah daerah banyak mengeluhkan tak bisa mengirim spesimen Covid-19 karena kesulitan pengiriman. Sementara di sisi lain, ada yang protes tak bisa lockdown dan PSBB diminta tak ada transportasi beroperasi.

"Pak Doni sudah sekian hari spesimen, tidak bisa dikirim sudah prosesnya lambat ditambah lagi keadaan transportasi kita tidak akan pernah bisa menyelesaikan Covid ini. Bagaimana kita bisa dapat data," ucapnya.

 

Reporter: Ahda Bayhaqi

Sumber: Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya