Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dalam sepekan terakhir dalam tren meningkat. Hal ini terkait dengan adanya rencana halving yang akan terjadi pada 12 Mei 2020.
Bahkan ada ramalan harga bitcoin bisa menyentuh USD 15.000-USD 20.000 per 1 Bitcoin di akhir 2020.
Halving adalah proses dimana pendapatan berupa Bitcoin yang didapatkan penambang dari proses mengurai algoritma matematika guna melakukan verifikasi transaksi pada Bitcoin blockchain berkurang setengahnya. Saat ini penambang mendapatkan imbalan 12,5 BTC per blok, sedangkan setelah halving nanti akan turun menjadi 6,25 BTC per Blok.
Proses halving ini terjadi setiap 210,000 blok, atau kurang lebih setiap empat tahun sekali dan sudah dituliskan dalam kode pemrograman yang mendasari Bitcoin dengan tujuan untuk menjaga laju inflasi. Proses ini akan mengurangi pasokan Bitcoin yang masuk ke pasar sehingga harga cenderung akan terdongkrak.
"Ini merupakan halving yang ketiga sejak bitcoin dibuat lebih dari satu dekade yang lalu. Jika melihat tren, proses halving kemungkinan besar akan mendongkrak harga Bitcoin karena proses penambahan suplai di pasar dari penambang akan berkurang setengahnya," ungkap CEO Pintu Jeth Soetoyo dalam keterangannya, Sabtu (9//4/2020).
Baca Juga
Advertisement
Ia menambahkan, proses halving ini merupakan sebuah dinamika bagi mereka yang berinvestasi di Bitcoin atau cryptocurrency fenomenal.
Lebih jauh Jeth mengungkapkan harga Bitcoin menyentuh Rp 150 juta pada pagi hari 8 Mei 2020 dan merupakan harga tertinggi semenjak Agustus 2019.
"Bagi yang sudah memegang aset Bitcoin maka sudah pasti mengalami peningkatan. Beberapa analis crytpocurrency juga melihat harga Bitcoin akan terus melambung seperti emas yang saat ini dianggap sebagai safe haven asset, berhubung dengan adanya ketidakpastian iklim ekonomi pada kancah global," terangnya.
"Bitcoin halving merupakan momen yang pas untuk memperingatkan pengguna tentang deflationary nature dari bitcoin itu sendiri, dimana jumlah maksimum sudah ditentukan dan seiring dengan waktu akan semakin susah untuk membuat bitcoin dari proses penambangan bitcoin. Sehingga saya perkirakan harga bitcoin diyakini akan terus naik pasca halving. Dan apabila pola ini benar berulang maka ini merupakan waktu bagi pasar untuk melirik Bitcoin," papar Jeth.
Startup Investasi Cryptocurrency
Investasi di cryptocurrency seperti Bitcoin tersebut juga ternyata makin marak di Indonesia. Hal ini salah satunya dilandasi oleh adanya kejelasan hukum mengenai legalitas perdagangan crypto asset di Indonesia setelah Bappebti menjadi institusi yang berwenang untuk mengatur dan mengawasi para pelaku industri yang bergerak di aset crypto berbasis blockchain, guna memberikan perlindungan terhadap masyarakat.
Salah satunya, startup asal Indonesia yang bergerak di industri cryptocurrency dan blockchain bernama Pintu. Pintu adalah platform cryptocurrency pertama di Indonesia yang ternyata penggunanya bisa akses melalui fitur mobile apps.
"Teknologi blockchain akan membawa peradaban menuju sistem keuangan terbuka yang transparan dan terdesentralisasi. Salah satu penerapan teknologi ini adalah cryptocurrency. Meski begitu, masih banyak yang belum paham dengan konsep blockchain dan cryptocurrency. Beberapa kendalanya adalah user interface yang rumit dan banyak istilah teknis yang sulit dipahami orang awam. Pintu hadir untuk menjawab tantangan tersebut," papar Jeth.
Pintu optimistis mampu eksis di pasaran.Pintu memiliki fitur yang berfokus kepada mobile apps. Pintu menyediakan infrastruktur yang memungkinkan pengguna untuk trading, mengirim, dan menyimpan aset crypto melalui smartphone.
Tampilan user interface yang praktis membuat pengguna dapat melakukan transaksi jual beli aset crypto dengan instan, mudah, tanpa kendala. Tampilan wallet card juga didesain minimalis untuk memudahkan pengguna mengelola berbagai aset crypto seperti Bitcoin, Ethereum, dan lainnya.
Pintu juga terintegrasi dengan beberapa jaringan blockchain seperti Ethereum dan Binance Chain. Pintu telah resmi terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).
Aplikasi juga menjanjikan keamanan penyimpanan crypto tingkat tinggi berkat wallet yang didukung teknologi Curv.co. Menggunakan protokol multi-party computation (MPC) untuk menghilangkan kemungkinan pencurian private key, sehingga menjamin keamanan aset pengguna.
Advertisement