Liputan6.com, Manchester - Prestasi Sir Alex Ferguson selama 26 tahun berkarier sebagai manajer Manchester United (MU) sangat istimewa, yaitu meraih 38 trofi. Pantas jika Ferguson disebut sebagai salah satu juru taktik legendaris di dunia.
Menengok ke belakang, perjalanan Ferguson di MU tidak selalu mulus. Ia mulai menangani MU pada 1986, tapi butuh enam tahun bagi pria yang akrab disapa Fergie itu untuk membawa MU meraih trofi Liga Inggris pertamanya pada 1993.
Advertisement
Enam tahun sepertinya benar-benar dimaksimalkan Fergie untuk menggodok taktik dan menyempurnakan skuat. Terbukti, begitu meraih trofi pertama di 1993 itu, MU terus melaju kencang dari satu gelar ke gelar berikutnya.
Bersama Fergie, MU mencapai masa-masa keemasan mereka. Karena Fergie, MU terkenal di seluruh penjuru dunia. Karena Fergie, ada jutaan manusia yang jatuh cinta pada sepak bola begitu melihat permainan MU.
Sebab itu, sepertinya bakal aneh membayangkan perkembangan MU dan perjalanan Liga Inggris andai Fergie tidak pernah melatih MU. MU pun sebenarnya membawa dampak besar pada perkembangan Liga Inggris.
Kira-kira apa yang terjadi andai MU tidak pernah berjudi memilih Ferguson muda pada saat itu? Berikut 5 hal yang mungkin terjadi andai Ferguson tidak pernah menjadi manajer MU.
Liverpool Tetap Nomor Satu
Sepanjang kariernya, Ferguson menuntun MU meraih 13 trofi Liga Inggris. Sepertinya angka itu sudah cukup menjelaskan betapa besarnya dampak Ferguson pada perkembangan Setan Merah menjadi klub nomor satu pada masanya.
Uniknya, sejak awal Ferguson memang berambisi besar menggulingkan Liverpool. Sebelum kedatangannya, The Reds memimpin dengan koleksi 18 trofi, MU tertinggal dengan 7 trofi.
Ketika Fergie tiba di Old Trafford pada November 1986, MU belum pernah meraih gelar juara Liga Inggris selama lebih dari 20 tahun. Saat itu Liverpool dianggap sebagai tim terkuat di Inggris.
"Tantangan terbesar saya bukanlah apa yang terjadi saat ini," ujar Ferguson puluhan tahun silam. "Tantangan terbesar saya adalah menggulingkan Liverpool dari takhta mereka."
Ferguson membuktikan ucapannya. MU meraih 13 trofi, menyalip Liverpool yang harus berpuasa panjang sampai 30 tahun.
Advertisement
MU Bukan Klub Nomor Satu di Dunia
13 trofi adalah alasan kuat mengapa MU bisa bekermbang menjadi tim nomor satu di dunia. Kerja keras Fergie mulai terwujud pada 1993, yang terus berkembang sampai 2000-an.
Skuat MU pada 1992-94 itu begitu populer, dengan nama pemain andalan seperti Eric Cantona. Lalu, Fergie bisa menjaga regenerasi kekuatan MU ketika pemain-pemain mudanya bisa menjuarai Liga Champions 1998/99 sekaligus meraih treble.
Kemenangan-kemenangan inilah yang membesarkan nama MU di dunia. Terlebih, MU bermain dengan filosofi yang memikat, tim berani yang terus menang. Sejak 1993 itulah popularitas MU meningkat di seluruh dunia dan bertahan sampai saat ini
Andai tidak ada Ferguson, sepertinya hanya Real Madrid dan Barcelona yang bisa jadi raja sepak bola dunia.
Belum Ada Tim Inggris yang Raih Treble
Menyinggung kejayaan 1990-2000 , jelas pencapaian terbesar Fergie sebagai manajer MU adalah meraih treble winners pada musim 1998/99.
Terbukti, sampai sekarang belum ada tim Inggris lainnya yang mampu menyandang status prestisius itu. Hanya MU yang bisa mengawinkan gelar Premier League, FA Cup, dan Liga Champions.
Liverpool boleh jadi merupakan tim Inggris paling sukses di Liga Champions dengan 6 trofi. Tapi, mereka pun tidak bisa menyamai torehan treble istimewa milik Setan Merah.
Sampai saat ini, hanya ada 7 klub Eropa yang pernah meraih treble. MU merupakan anggota klub terbatas istimewa itu.
Advertisement
Ryan Giggs Jadi Legenda Manchester City
Ryan Giggs muda mencuri perhatian MU dan Manchester City. Saat itu, bahkan dia pernah berlatih untuk City di usia belia.
Andai Ferguson bukanlah manajer MU di 1986, dia tidak akan mengirim pemandu bakat untuk mengamati permainan Giggs. Ferguson mungkin tidak akan pernah mendatangi rumah Giggs pada 1987 untuk menawarinya kontrak dua tahun.
Untungnya Ferguson mengambil langkah lebih cepat, jika tidak Giggs bakal jadi pemain City. Jika itu terjadi, Giggs bisa menyumbangkan kemampuannya untuk mengembangkan nama besar City bertahun-tahun silam.
Tanpa Ferguson, mungkin City bisa jadi tim yang lebih sukses di antara dua tim lokal asli Manchester.
Juara Liga Inggris Lebih Variatif
Era Liga Inggris dimulai pada 1992, bertepatan dengan kebangkitan MU bersama Fergie. Sampai sekarang, telah berjalan 27 musim Liga Inggris dengan beberapa tim yang berhasil jadi nomor satu.
Kendati demikian, jika ditelaah lebih dalam lagi, sebenarnya tidak banyak tim-tim yang punya kesempatan jadi juara. MU saja bisa meraup nyaris separuh trofi dari 27 musim tersebut, yakni dengan 13 trofi.
Artinya, hanya ada 14 musim lainnya yang dimenangi oleh tim-tim lain. Tidak terlalu banyak, hanya ada Blackburn, Arsenal, Chelsea, Leicester, dan Man City, yang berbagi 14 trofi selain milik MU.
Andai Ferguson tidak mengembangkan MU terlalu kuat, bisa saja tim-tim yang menjuarai Premier League lebih bervariasi.
Sumber: Berbagai Sumber
Disadur dari Bola.net (Penulis Richard Andreas, Published 9/5/2020)
Advertisement