Bupati Wajibkan Perusahaan di Gresik Rapid Test bagi Karyawannya

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto menuturkan, pihaknya terus melakukan sosialisasi untuk mencegah penyebaran Corona COVID-19.

oleh Dian Kurniawan diperbarui 09 Mei 2020, 17:00 WIB
Konferensi pers pemerintah kabupaten Gresik (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Surabaya - Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto mewajibkan perusahaan di Gresik, Jawa Timur agar melakukan rapid test atau tes cepat kepada seluruh karyawannya.

"Bagi kami, jangankan perusahaan. Pasar pun kalau sudah terkonfirmasi positif, pasti akan kami tutup. Kami imbau agar semuanya berhati-hati. Hal ini jangan sampai terjadi di Gresik. Untuk itu, agar semuanya bisa melihat dirinya sendiri. Kami tidak ingin ada perusahaan yang tutup karena COVID-19,” ujar dia, seperti dikutip dari keterangan tertulis, ditulis Sabtu (9/5/2020).

Sambari mengatakan, pihaknya terus sosialisasi mulai dari sosialisasi massal yang dihadiri 2.000 orang dan menghadirkan ketua Ikatan Dokter Spesialis Paru dan Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

"Sejak saat itu kami selalu dan selalu melakukan sosialisasi. Kalau dilihat dari perkembangan, jumlah terkonfirmasi positif COVID-19 tidak separah kabupaten atau kota tetangga," ujar dia.

Sementara itu, Wakil Bupati Gresik Mohammad Qosim menuturkan, kalau diteliti dari pelacakan penyebaran COVID-19 di Gresik hanya satu yang berasal dari Sidayu. Sedangkan lain terbagi dari klaster Surabaya sebanyak 25 orang, klaster Jakarta sebanyak empat orang, klaster  haji sebanyak dua orang dan klaster pelayaran sebanyak dua orang.

Dari laporan yang diterima, Petrokima Gresik sudah melakukan rapid test kepada 91 persen karyawannya, PT Wilmar menyatakan sudah melaksanakan rapid test kepada 30 persen karyawan. Sedangkan PT KAS, Garuda Food dan PT Smelting siap melaksanakan rapid test dan akan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Pencegahan COVID-19 Gresik.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Pasien Sembuh dari Corona COVID-19 di Jatim pada 8 Mei 2020

Peta persebaran Corona COVID-19 di Jawa Timur pada Jumat, 8 Mei 2020. (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Sebelumnya, pasien sembuh atau terkonfirmasi negatif Corona COVID-19 juga bertambah cukup banyak dibandingkan kemarin di Jawa Timur (Jatim). Kemarin hanya ada lima penambahan pasien sembuh, tetapi hari ini tercatat ada 17 penambahan. 

"Alhamdulillah hari ini ada penambahan 17 pasien yang sembuh sehingga totalnya menjadi 227 orang setara 17,72 persen," ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dalam konferensi pers melalui live streaming di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat malam, 8 Mei 2020.

17 tambahan pasien sembuh dari Corona COVID-19, yakni delapan orang di Kota Surabaya, dua orang masing-masing di Kabupaten Gresik dan Lamongan, serta satu orang masing-masing di Kabupaten Malang, Tulungagung, Ponorogo, Sidoarjo, dan Kota Malang.

Kemudian jumlah pasien meninggal akibat terjangkit bertambah empat orang, yakni satu orang masing-masing di Kota Surabaya, Kabupaten Malang, Tuban, dan Sidoarjo. 

"Kabar dukanya, masih ada empat orang yang meninggal dunia, sehinga total angka kematian akibat COVID-19 di Jatim menjadi 141 orang atau setara 11,01 persen," ucap Khofifah. 

Tak hanya itu, jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) terkait Corona COVID-19 di Jatim juga terus meningkat menjadi 3.854 orang, dan 1.838 orang masih diawasi. 

"Sedangkan Orang Dalam Pemantauan (ODP) sebanyak 20.858 orang, dan yang masih dipantau ada 4.770 orang," ujar Khofifah. 

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya