Liputan6.com, Jakarta - Ketika Disney merilis adaptasi live-action 101 Dalmatians mereka pada tahun 1996, pesona anjing-anjing yang ada di layar memiliki dampak yang signifikan terhadap penjualan hewan sejenisnya.
Kenyataannya, begitu banyak aktivis hewan menyuarakan keprihatinan mereka bahwa orang membeli Dalmatians tanpa memahami temperamen unik mereka, yang menyebabkan sejumlah Dalmatians berakhir di tempat penampungan.
Baca Juga
Advertisement
Apa hubungannya ini dengan Finding Nemo 2003 atau sekuel 2016-nya, Finding Dory?
Kedua film ini menyebabkan jutaan orang menjadi tergila-gila dengan ikan Dory yang ramah (disuarakan oleh Ellen DeGeneres), yang memiliki ingatan jangka pendek dan juga sangat buruk.
Sejumlah anak yang tak terhitung meninggalkan bioskop bertanya kepada orang tua mereka, "Dory itu ikan apa?"
Dory adalah nama populer yang memiliki nama latin Paracanthurus hepatus, atau ikan tang biru pasifik, yang kadang-kadang disebut sebagai atau hippo tang, demikian seperti dikutip dari Mentalfloss, Sabtu (9/5/2020).
Namanya sedikit menyesatkan, karena tang tidak selalu biru. Di malam hari, tanpa cahaya untuk memantulkan pigmentasi, ia bisa tampak putih dengan sentuhan ungu.
Ketika masih muda, sebagian besar berwarna kuning. Tang biru biasanya berpesta alga.
Seperti banyak ikan tropis, tang biru tidak pernah berhasil dibiakkan di akuarium komersial (meskipun para peneliti di University of Florida mungkin telah menemukan cara untuk mengubahnya).
Simak video pilihan berikut:
Nelayan Gunakan Racun
Namun banyak dari nelayan yang berfikir instan dan menggunakan sianida atau racun lain untuk menangkap ikan tersbeut.
Jelas, cara ini menambahkan racun ke dalam lingkungan laut dan dianggap oleh para konservasionis sebagai langkah yang tidak cerdas.
Ini dapat mencemari air, merusak terumbu, dan membunuh ikan, bahkan beberapa saat setelah kejadian (kegagalan organ tidak jarang terjadi pada ikan yang terpapar sianida).
Beberapa memperkirakan bahwa setengah dari makhluk hidup yang bersentuhan dengan sianida itu akan segera mati.
Advertisement