Liputan6.com, Blora - Video Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang meminta mundur Sekda Blora menjadi perbincangan hangat di masyarakat Jawa Tengah. Dalam video berdurasi 1 menit 4 detik itu tampak kekesalan Ganjar terhadap Pemerintah Kabupaten Blora, yang dianggap tidak becus menangangi bantuan sosial bagi warga perantauan yang terdampak virus corona (Covid-19).
"Saya heran saja dengan Kabupaten Blora. Nek sekda ditakoni ra mudeng, sekdane kon mundur wae, go ngopo fungsine dadi sekda nek ora mudengan. Omongno seng ngomong Gubenur. Omongno Bupati entuk, omongne wakil e entuk. (Saya heran saja dengan Kabupaten Blora. Kalau Sekda ditanya gak paham, Sekdanya suruh mundur saja, buat apa fungsi jadi Sekda kalau gak pahaman. Sampaikan yang ngomong Gubernur. Sampaikan Bupati boleh, wakil boleh)," kata Gubenur Jateng Ganjar Pranowo dalam video tersebut.
Advertisement
Ganjar mengkritisi Pemkab Blora yang seolah tak peduli dengan nasib perantauan yang sedang kesusahan lantaran terdampak virus corona (Covid-19).
"Mikirnya satu saja. Akan dibantu atau tidak? Mungkin dia akan mengatakan tidak, karena tidak ada duit. Ayo pejabatnya dipotongin duitnya mau atau tidak?," kata Ganjar.
Ganjar Pranowo menambahkan, kepada pejabat di lingkungan pemkab Blora tunjangan selama satu tahun mau dipotong atau tidak?
"Ayo tunjangannya selama setahun ini gak usah dibayar, mau tidak mengabdi kepada rakyat. Kalau memang tidak mau dan dilemparkan ke saya. Saya akan mengurusi. Tapi anggaran akan saya potong semua," tuturnya.
Sementara itu, Sekda Blora Komang Gede Irawadi saat dikonfirmasi Liputan6.com, Sabtu (9/5/2020) mengaku sudah menyaksikan video tersebut. Dirinya mengatakan, terkait warga perantauan yang terdampak Covid-19, bukan Pemkan Blora tidak mau membantu, namun pihaknya masih terkendala dengan data.
"Di dinas-dinas kita tidak ada data warga perantau. Saya tanyakan ke Dinas Sosial tidak ada," kata Komang.
Komang menambahkan, pihaknya sebagai Sekda siap mengakomodir kebutuhan warga perantau yang terdampak Covid-19. Pihaknya juga siap memotong anggaran pemerintah.
"Sudah kita potong, beberapa sudah kita geser untuk penangganan Covid-19. Tapi kaau untuk penangganan warga perantuan memang belum kita alokasikan anggarannya. Kalau ada datanya kita siap mengalokasikan anggaran. Kita terkendala data," kata Komang.