Twitter Akan Tegur Pengguna yang Cuitkan Kata Kasar

Untuk menangkal bullying (perundungan) dan pelecehan di platform miliknya, Twitter belum lama ini menguji sebuah fitur baru.

oleh Iskandar diperbarui 11 Mei 2020, 10:53 WIB
Ilustrasi Twitter (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Untuk menangkal bullying (perundungan) dan pelecehan di platform miliknya, Twitter belum lama ini menguji sebuah fitur baru.

Mengutip Engadget yang dilansir Merdeka.com, Twitter akan memberi peringatan pada pengguna apakah mereka ingin "memikirkan kembali" balasan mereka sebelum menekan tombol Tweet, khusus untuk cuitan yang berpotensi ofensif (kasar).

"Guna membuat pengguna memikirkan kembali cuitan balasan, kami menjalankan eksperimen terbatas di iOS dengan konfirmasi yang memberi pengguna opsi untuk merevisi balasan sebelum dipublikasikan, jika mereka menggunakan bahasa yang berpotensi berbahaya," tulis Twitter dalam rilisnya.

Fitur ini akan mencari kata-kata yang serupa dengan kata-kata yang sebelumnya telah dilaporkan. Jadi jika ada perkataan kasar, tentu fitur ini akan aktif.

Twitter sendiri adalah platform di mana bully dan pelecehan tumbuh subur di dalamnya. Berbagai fitur diuji coba untuk meningkatkan "kesehatan percakapan" dalam berinteraksi.

 

 


Cegah Bullying, Instagram Rilis Fitur Peringatan untuk Caption

Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Instagram terus mengoptimalkan layanannya untuk menghentikan bullying melalui berbagai fitur. Kali ini, Instagram merilis fitur yang bertujuan mencegah pengguna menyerang atau mempermalukan orang lain melalui caption di layanannya.

Dikutip dari situs resmi Instagram, Selasa (17/12/2019), Instagram merilis sebuah fitur baru, yang akan memberitahu orang-orang ketika caption pada foto atau video yang akan diunggah kemungkinan dinilai ofensif.

Setelah itu, Instagram akan memberikan kesempatan untuk mempertimbangkan kembali kata-kata tersebut sebelum diunggah.

"Sebagai bagian dari komitmen jangka panjang untuk memimpin perjuangan melawan online bullying (penindasan online), kami telah mengembangkan dan menguji AI yang dapat mengenali berbagai bentuk penindasan di Instagram," jelas pihak Instagram dalam keterangannya.

Fitur ini sudah hadir sejak Senin (16/12/2019). Sehingga ketika seseorang menulis caption untuk unggahan Instagran, teknologi AI Instagram akan mendeteksi caption yang berpotensi diangap ofensif. Pengguna tersebut nantinya akan mendapat notifikasi caption mereka mirip dengan yang dilaporkan karena bullying.

Untuk tahap awal, fitur ini akan dirilis di beberapa negara tertentu. Setelah itu, Instagram akan merilisnya secara global.


Fitur Serupa Lain

Ilustrasi Instagram di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Ini bukan kali pertama Instagram merilis fitur anti-bullying. Layanan milik Facebook itu pada awal tahun ini meluncurkan fitur yang akan memberitahu para pengguna ketika komentar mereka kemungkinan dianggap ofensif sebelum diunggah.

"Hasilnya sangat menjanjikan, dan kami menemukan bahwa hal semacam ini dapat mendorong orang-orang mempertimbangkan kembali kata-kata mereka ketika diberi kesempatan," ungkap pihak Instagram.

Selain membatasi jangkauan bullying, peringatan semacam ini dinilai membantu mengedukasi orang-orag tentang apa yang dilarang di Instagram, serta ketika akun kemungkinan berisiko melanggar aturan.

Reporter: Indra Cahya

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya