Liputan6.com, Jakarta - Jadi bagian rangkaian kampanye tahunan Maaf Ibu di Hidupku, PT Procter and Gamble Home Products (P&G) Indonesia berkolaborasi dengan Najelaa Shihab, serta MRA Media menyelenggarakan sesi sharing bertajuk "Rindu Keluarga di Masa Pandemi" secara daring, Sabtu (9/5/2020).
"Kampanye yang konsisten kami lakukan dari tahun 2017 ini diadopsi dari global campaign P&G yang bermaksud mengapresiasi para ibu dan mengajak publik bersama-sama mengingat peran ibu," kata Dinda Kusumawardani, Corporate Communications Manager P&G Indonesia.
Terlebih, di masa pandemi yang berbarengan dengan momen Ramadan seperti sekarang membuat sekian banyak orang tak bisa bertemu secara langsung dengan ibu mereka karena larangan bepergian dan anjuran untuk di rumah saja guna memutus rantai penyebaran COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Acara ini sendiri dijelaskan terinspirasi dari sesi sharing SelasaRahasia di akun Instagram @najelaashihab, yakni sebuah wadah motivasi berbasis digital melalui fitur Instagram Story yang, sesuai namanya, berlangsung setiap Selasa.
"Kebutuhannya bukan cuma untuk curhat, tapi belajar banyak sekali. Dari situ kita bisa sama-sama melihat bahwa tak ada kehidupan yang sempurna. Di sana saya coba memberi ruang pada hal-hal yang jarang diceritakan di medsos," papar Ela.
Perempuan dengan latar belakang psikologi ini menambahkan, lewat sesi diskusi itu pula, ia ingin menunjukkan bahwa berbagi cerita tak membuat orang jadi lemah, justru berdaya. "Karena menyimpan itu menggerogoti dan malah membuat lemah," imbuhnya.
Soal topik yang dibahas, Najeela Shihab menjelaskan ada waktunya ditentukan, lalu minggu berikutnya bebas. "Minggu lalu temanya sangat menarik, yaitu peran ibu di masa pandemi dan Ramadan," ungkapnya.
Peran Ganda Para Ibu
Najeela Shihab mengutarakan, cape jadi keluhan yang paling banyak diutarakan para ibu. Selain bekerja dari rumah bagi sekian banyak ibu, mereka masih harus mengurusi anak, menemani anak belajar, dan mengurusi berbagai kebutuhan suami.
Bukan situasi yang mudah tentunya, maka dari itu, Founder Komunitas Keluarga Kita tersebut memberi tips, yakni sebagai awalan, harus akui dulu bahwa kondisi sekarang memang susah.
"Kita juga harus sadari bahwa tak ada orang yang benar-benar siap 100 persen menghadapi situasi seperti in. Tidak bisa 100 persen kerja, tidak bisa 100 persen bersihkan rumah, tidak bisa 100 persen jaga anak," paparnya.
Setelah menyadari situasi tersebut, barulah belajar beradaptasi seiring waktu. "Maka, memaafkan diri sendiri karena tidak bisa melakukan semuanya secara 100 persen. Dari situ kita akan lebih siap, dan akhirnya, sebagaimana saya biasa menyebutkan, yakni bisa terima tanpa drama," ucapnya.
Masa pandemi, sambung Ela, justru jadi kesempatan untuk saling melayani, sehingga ibu tak merasa jadi pembantu umum di rumah. "Suami bisa melayani istri dan anak-anak, begitu juga dengan anak-anak. Semua bisa belajar untuk lakukan peran ganda," ujarnya.
Saling mengapresiasi, termasuk dalam bentuk memberi bantuan, pujian, maupun dukungan, di samping akan lebih menguatkan, disebutkan Ela juga bisa membina hubungan lebih baik.
Kampanye #MaafIbudiHidupku sendiri sejak peluncuran video perdana pada 23 April lalu telah ditonton lebih 23 juta kali di kanal YouTube Pantene Indonesia.
Advertisement