Liputan6.com, Jakarta- Virus corona Covid-19 tengah menjadi musuh bersama di seluruh dunia saat ini. Wabah virus corona Covid-19 telah memakan korban jiwa hingga lebih dari 275.000 orang.
Tenaga medis kini jadi tumpuan untuk memerangi virus corona Covid-19. Namun tenaga medis kerap menghadapi kendala kurangnya Alat Pelindung Diri atau APD. Tak terkecuali tenaga medis di Indonesia.
Advertisement
Kondisi ini membuat banyak kalangan ramai-ramai mendonasikan APD. Insan olahraga juga tak ketinggalan memberikan bantuan kepada tenaga medis dalam memerangi virus corona Covid-19.
Yang terbaru, aliran bela diri kungfu Lo Ban Teng Indonesia memberikan sumbangan ke Rumah Sakit St Carolus, Jakarta.
Perguruan kungfu yang tersebar di seluruh Indonesia, bahkan dunia ini menyerahkan bantuan berupa masker sebanyak 10.000 buah pada 7 Mei 2020. Bantuan diserahkan langsung oleh Louis Susilo, yang merupakan cucu kandung Grand Master Lo Ban Teng.
"Harapan kami bantuan ini dapat bermanfaat untuk para petugas medis. Semoga tugas mereka dimudahkan dengan bantuan ini," ujar Louis Susilo.
Terhambat
Adapun sumbangan 10.000 masker ini berasal dari International South Shaolin Wuzuquan Association yang bermarkas di Quang Zhou, China.
"Sebenarnya pengiriman bantuan sudah dilakukan sejak sebulan lalu. Saat itu masker sangat dibutuhkan para petugas medis, lantaran langka di pasaran," jelas Louis Susilo.
"Pengiriman sempat tertahan karena proses pemeriksaan di bea cukai sehingga baru sampai disini sekarang. Tapi kami yakin, bantuan ini tidak sia-sia. Selama pandemi virus corona masih ada di sini, APD (Alat Pelindung Diri) selalu dibutuhkan oleh para petugas medis," sambung Louis Susilo.
Advertisement
Harapan
Perguruan Kungfu Lo Ban Teng berharap virus corona Covid-19 dapat segera musnah dari seluruh dunia sehingga kehidupan manusia bisa normal kembali.
"Kami dari perguruan Lo Ban Teng seluruh Indonesia dan dunia ingin menyampaikan bahwa kami peduli dengan musibah ini. Kita semua berharap agar virus corona cepat minggat dari Indonesia, dan seluruh dunia," harap Louis Susilo.