Kasus COVID-19 Meningkat Selama PSBB Surabaya, Ini Alasannya

Pemkot Surabaya telah melakukan tes swab terkait Corona COVID-19 terhadap 1.083 orang mulai Maret hingga 8 Mei 2020.

oleh Liputan6.com diperbarui 09 Mei 2020, 22:30 WIB
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Surabaya, M Fikser (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota Surabaya memaparkan ada lonjakan kasus positif virus corona jenis baru (Sars-CoV-2) yang sebabkan COVID-19 selama 10 hari penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) karena digelar tes cepat atau rapid test dan tes swab secara masif.

"Hingga saat ini pemkot sudah melakukan rapid test (tes cepat) kepada 4.250 orang, hasilnya ada 356 orang yang reaktif dan kita usulkan untuk melakukan tes swab lanjutan," tutur Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Surabaya M. Fikser di Balai Kota Surabaya, Sabtu, (9/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Selain tes cepat, Pemkot Surabaya telah melakukan tes swab terhadap 1.083 orang mulai Maret hingga 8 Mei 2020. Secara rinci, Fikser menuturkan, pada Maret-April, pemkot melakukan tes swab terhadap 230 orang, yang hasilnya 61 positif dan 169 negatif.

Pada 1-8 Mei 2020, Pemkot Surabaya kembali melakukan tes swab terhadap 853 orang, yang hasilnya 48 positif dan sisanya 805 masih menunggu hasil pemeriksaan.

"Artinya, ke depan bisa saja terjadi peningkatan dari hasil terkonfirmasi, karena hasil swab yang sampai saat ini belum keluar sebanyak 805 orang," tutur dia.

Saksikan Video di Bawah Ini


Biaya Tes Swab dan Rapid Test dari APBD

Kepala Dinkominfo Kota Surabaya, M. Fikser (Foto: Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya itu, memastikan tes cepat dan tes swab yang dilakukan Pemkot Surabaya gratis karena sudah dibiayai langsung dari APBD.

"Jadi, tes swab sebanyak 1.083 ini gratis semuanya, karena seluruhnya dibiayai oleh Pemkot Surabaya. Padahal biaya tes swab itu Rp1.560.000 sekali tes. Nah, biaya ini menggunakan APBD karena untuk memutus mata rantai penyebarannya," ujar dia.

Tes cepat dan tes swab tidak dilakukan terhadap sembarang orang melainkan terhadap pasien OTG, ODP, dan PDP sesuai data Pemkot Surabaya, sedangkan alur pemeriksaannya, pasien menjalani tes cepat dua kali untuk kemudian menjalani tes swab untuk mendapatkan hasil lebih akurat.

Pemeriksaan tes cepat dan tes swab secara mandiri itu dilakukan Pemkot Surabaya bekerja sama dengan Laboratorium Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) Surabaya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya