Lawan Corona Covid-19, Fiat Chrysler Automobiles Produksi 3 Juta Masker Setiap Bulan

Fiat Chrysler Automobiles (FCA) secara resmi meningkatkan produksi masker hingga tiga kali lipat untuk beberapa negara yang terdampak virus Corona Covid-19.

oleh Dian Tami Kosasih diperbarui 10 Mei 2020, 14:11 WIB
Fiat Chrysler Automobiles (FCA) secara resmi meningkatkan produksi masker wajah hingga tiga kali lipat. (Car and Bike)

Liputan6.com, Jakarta Fiat Chrysler Automobiles (FCA) secara resmi meningkatkan produksi masker hingga tiga kali lipat untuk beberapa negara yang terdampak virus Corona Covid-19.

Menggunakan fasilitas manufaktur di Cina, pabrikan otomotif tersebut mampu memproduksi lebih dari 1 juta masker setiap bulannya, seperti dilansir Car and Bike, Minggu (10/5/2020).

Menggunakan dua jalur, kapasitas produksi meningkat hingga 3 juta masker setiap bulan. Terbukti, 10 hari pertama ditingkatkannya target, lebih dari 1 juta masker telah selesai dibuat.

Setelah lebih dari 200 ribu masker disumbangkan ke India, Indonesia, Filipina dan Australia juga akan segera menerima pelindung hidung dan mulut buatan FCA.

Produksi masker yang dilakukan merupakan bagian dari program yang dikembangkan perusahaan untuk melawan pandemi yang terjadi saat ini.

Untuk membuat masker secara cepat, perusahaan otomotif asal Italia membentuk tim kurang dari 24 jam. Tak sampai satu bulan, produksi masker akhirnya terwujud.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Mendapat Lisensi Ekspor

Dalam waktu singkat, bahan baku, mesin, ruang produksi, sertifikasi, lisensi ekspor, dan persetujuan pemerintah telah didapatkan. Meski dibuat di pabrik mobil, kualitas produk dan proses yang dilakukan FCA telah memenuhi standar medis di wilayah Eropa dan Amerika Serikat.

Selain itu, penanggung jawab produksi telah menjalani pelatihan ekstensif dan tim produksi harus melewati pemantauan ketat untuk mematuhi standar keselamatan dan kebersihan tertinggi.


Merger, Fiat Chrysler dan Peugeot Jadi Produsen Mobil Terbesar ke-4 Dunia

Fiat Chrysler dan Peugeot PSA (1/11/2019) berencana untuk merger, dengan komposisi saham kepemilikan 50:50. Dengan begitu, perusahaan gabungan ini akan menjadi produsen mobil terbesar keempat di dunia.

Melansir Reuters, tujuan penggabungan ini untuk mengatasi pengembangan teknologi yang mahal, dan permintaan global yang melambat.

Kedua perusahaan ini tengah mencapai kesepakan untuk mendirikan perusahaan baru, dengan nilai $50 juta yang akan berbasis di Belanda, dan menjadi perusahaan terbuka yang tercatat di bursa saham Paris, Milan, dan New York.

Selain itu, perusahaan ini akan di bawah kendali Carlos Tavares dari PSA sebagai CEO, dan John Elkann dari Fiat Chrysler sebagai Chairman.

Dengan kesepakatan ini, Fiat Chrysler Automobile (FCA) akan mendapatkan akses menggunakan platform kendaraan milik PSA yang lebih modern untuk membantu memenuhi peraturan emisi baru yang sulit.

Sedangkan PSA yang berfokus di pasar Eropa, akan mendapatkan manfaat dari bisnis AS yang menguntungkan FCA, dengan merek-merek seperti RAM dan Jeep.

Namun, kesepakatan itu masih dapat menghadapi pengawasan ketat dari segi regulasi, sementara pemerintah di Roma, Paris dan serikat pekerja cenderung mewaspadai potensi kehilangan pekerjaan dari gabungan tenaga kerja sekitar 400.000 orang.


Saham

Sementara itu, menurut Philippe Houchois, analis Jefferies mengatakan, dengan menyesuaikan perbedaan nilai pasar, dan pembayaran dividen terencana, dan mencapai pembagian 50:50 akan secara efektif membuat PSA membayar premi 32 persen untuk mengendalikan FCA.

Saham FCA sendiri melonjak sebanyak 11 persen ke level tertinggi selama setahun ini, dengan nilai 14.248 Euro. Sedangkan saham PSA turun 14 persen ke level terendah selama dua minggu, sebesar 22,33 Euro.

"Pemegang saham PSA mengasumsikan lebih banyak risiko pasar daripada FCA," kata Houchois.

"Menambahkan kesepakatan PSA-FCA masih merupakan kombinasi yang paling logis dan menarik di industri," tukasnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya