Liputan6.com, Bogor - Penularan virus Corona atau Covid-19 di Kabupaten Bogor, Jawa Barat semakin masif. Selama sepekan terakhir, jumlah positif terinfeksi virus Corona terus bertambah.
Berdasarkan data monitoring harian kewaspadaan infeksi Covid-19 Kabupaten Bogor, kasus positif virus Corona di wilayah tersebut terus mengalami lonjakan sejak 4 Mei sampai 9 Mei 2020.
Advertisement
Selama enam hari terakhir, tercatat 20 orang terpapar virus Corona. Sedangkan pasien dalam pengawasan (PDP) yang meninggal dunia tercatat sebanyak 9 orang.
"Hari ini terkonfirmasi 5 penambahan kasus positif baru dan 4 Kasus PDP terkonfirmasi meninggal," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bogor, Syarifah Sofiah.
Kemudian, jumlah penderita yang sembuh juga masih relatif sedikit dibanding jumlah kasus positif. Selama sepekan, jumlah penderita yang sembuh ada 6 pasien.
"Hari juga ada 1 pasien positif Covid-19 dinyatakan sembuh," ujar Sarifah.
Namun demikian, tingkat kematian akibat virus Corona di Kabupaten Bogor tidak terjadi penambahan atau nol kasus. Begitu pula sebaran Covid-19 di wilayah itu juga tidak bertambah, tercatat masih 18 kecamatan yang terdapat kasus positif virus yang berawal dari Wuhan Tiongkok ini.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Jumlah ODP dan PDP
Dari data yang dilansir dari website resmi Covid-19 Kabupaten Bogor pada Sabtu (9/5/2020) pukul 20.00 WIB, jumlah keseluruhan orang dalam pemantauan (ODP) sebanyak 1.428 orang. Dari jumlah tersebut, 1.102 orang selesai pemantauan dan 326 masih dalam pemantauan.
Kemudian, jumlah keseluruhan PDP sebanyak 125 pasien. 735 pasien selesai penanganan, 468 pasien masih dalam pengawasan rumah sakit, dan 48 pasien meninggal dunia. Ke-48 pasien yang meninggal tersebut masih menunggu hasil swab.
Selanjutnya, jumlah keseluruhan orang positif Corona sebanyak 153 kasus. Dari jumlah tersebut 11 pasien meninggal, dan 19 pasien sembuh.
Syarifah mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga imunitas dan mematuhi protokol kesehatan yang berlaku untuk mencegah penyebaran corona.
Advertisement
