Liputan6.com, Jakarta - Politikus senior Partai Gerindra Djoko Santoso meninggal dunia. Kabar duka tersebut dibenarkan politikus Partai Gerindra Andre Rosiade.
"Iya benar Pak Djoko Santoso meninggal dunia," ujar Andre kepada Liputan6.com, Minggu (10/5/2020).
Advertisement
Djoko Santoso tutup usia di Ruang CICU RSPAD Gatot Subroto, Jakarta Pusat pagi tadi pukul 06.30 WIB.
Ucapan duka cita pun datang dari para tokoh atas wafatnya mantan Panglima TNI tersebut. Salah satunya dari anggota DPD RI Fahira Idris.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun.. Allahummagh firlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu.. Turut berduka cita yg mendalam atas wafatnya Bp. Jendral TNI Purn. Djoko Santoso (Mantan Panglima TNI)," tulis Fahira Idris.
Berikut ucapan duka cita dari para tokoh atas wafatnya Djoko Santoso dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Politikus Gerindra
Tak hanya mengkonfirmasi wafatnya Djoko Santoso, politikus Partai Gerindra Andre Rosiade juga turut menyampaikan duka cita.
"Innalillahi Wa Inna Ilaihi Rojiun. Kami sekeluarga turut berduka cita atas Wafatnya Jenderal TNI Purn Djoko Santoso. Semoga Husnul Khotimah. Selamat jalan Jenderal," tulis Andre Rosiade.
Advertisement
Anggota DPD RI
Anggota DPD RI Fahira Idris dalam unggahannya di akun Twitter miliknya menyatakan turut berduka cita atas wafatnya Djoko Santoso.
"Inna lillahi wa inna ilaihi roji'uun.. Allahummagh firlahu warhamhu wa'afihi wa'fu'anhu.. Turut berduka cita yg mendalam atas wafatnya Bp. Jendral TNI Purn. Djoko Santoso (Mantan Panglima TNI) ," tulis Fahira Idris.
Politikus PAN
Ucapan duka juga dilontarkan politisi PAN Tjatur Sapto Edy melalui medsosnya.
"Inalillahi Wainalillahi Rojiun...Menyampaikan rasa duka cita mendalam atas wafatnya Jenderal TNI Purn Djoko Santoso, Mantan Panglima TNI. Semoga Allah swt mengampuni dan memuliakan arwah almarhum. Aamiin ya Rabb," tulis Tjatur dengan tambahan emotion tangan berdoa pada Minggu pukul 08.00 WIB.
Advertisement
Sahabat Selama di TNI
Ucapan duka juga datang dari rekannya selama di TNI, Suryo P dalam unggahannya mengungkap kesedihan usai ditinggal sahabatnya tersebut.
"Saya ditinggal oleh teman, kakak klas, senior, guru, pelatih, rekan, komandan dan panglima saya; Jenderal TNI purn Djoko Santoso," tulis Suryo P.
"Semoga dosanya diampuni Tuhan yang Maha Kuasa, dan almarhum diperkenankan untuk beristirahat dengan penuh kedamaian disisi-NYA," cuitnya di akun Twitternya.
Kadispenad
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus menyatakan, Jenderal (purn) Djoko Santoso adalah adalah sosok yang tegas .
"Almarhum sosok tegas dan perhatian terhadap para prajurit," tulis Kolonel Inf Nefra Firdaus lewat siaran pers.
Selain menjabat sebagai KSAD ke-24, (18 Februari 2005-28 Desember 2007), Djoko Santoso juga menjabat sebagai Panglima TNI ke-16 (28 Desember 2007-28 September 2010).
Diketahui, almarhum meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan 2 orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang," Nefra menandasi.
Advertisement
Sandiaga Uno
Usai pensiun dari militer, Djoko Santoso aktif di Gerindra dan pernah menjadi Ketua Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi di Pilpres 2019.
Mantan Cawapres yang juga mantan Wakil Gubernur DKI Sandiaga Salahuddin Uno pun merasa kehilangan atas meninggalnya Djoko Santoso.
"Kami sangat berduka atas berpulangnya kehadirat Allah SWT Bapak Jenderal Purnawirawan TNI Djoko Santoso hari minggu ini," kata Sandiaga kepada Liputan6.com, Minggu (10/5/2020).
Dia berharap almarhum mendapatkan tempat terbaik di sisi Sang Pencipta. "Ditempatkan yang terbaik di sisiMu ya Allah," doa Sandiaga.
Sandi menilai sosok Djoko Santoso adalah baik dan banyak jasanya untuk bangsa ini.
"Dan saya tak akan pernah lupa bimbingan Bapak selama 5 tahun terakhir ini saya bergabung bersama bapak di Partai Gerindra, saya diberikan begitu banyak nasehat, begtu banyak petuah dari bapak menyikapi bagaimana kita berkontribusi untuk bangsa ini," ungkap Sandi.
Dia pun terkenang bagaimana saat Pilgub DKI dan bertarung di Pilpres 2019.
"Saya juga tidak lupa melewati beberapa prosesi-prosesi, baik waktu Pilgub 2017 maupun Pilpres 2019 kemarin. Bapak selalu memberikan satu nasehat bahwa merah putih lah yang didahulukan, keadilan dan kebeneran harus menjadi pedoman kita. InsyaAllah Bapak khusul khotimah," pungkasnya.