Pemerintah: Disiplin Pakai Masker, Penularan Covid-19 Bisa Turun hingga 1 Persen

Bahkan, orang tanpa gejala (OTG) sangat rentan menularkan virus Corona Covid-19 apabila tidak memakai masker dan berada di lingkungan masyarakat.

oleh Muhammad Radityo PriyasmoroLizsa Egeham diperbarui 10 Mei 2020, 20:15 WIB
Ilustrasi masker (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah menekankan pentingnya seluruh masyarakat memakai masker selama masa pandemi virus Corona Covid-19.

Pemerintah menyebut, apabila semua warga disiplin memakai masker, maka angka penularan Corona Covid-19 dapat turun hingga 1 persen.

"Apabila semua menggunakan masker baik yang sakit maupun yang sehat maka penularannya itu bisa drastis turun sampai dengan 1 persen," ujar Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto dalam video conference, Minggu (10/5/2020).

Menurut dia, orang tanpa gejala (OTG) sangat rentan menularkan virus Corona apabila tidak memakai masker dan berada di lingkungan masyarakat.

"Bahkan, satu orang tanpa gejala berpeluang menularkan virus Corona Covid-19 hingga 70 persen," ucap Yurianto.

Namun, lanjut dia, apabila OTG tersebut menggunakan masker, maka penularannya bisa turun mencapai 5 persen. Sebab, droplet atau percikan ludah tertahan oleh masker yang dipakainya.

"Sehingga tidak hanya menyerang langsung ke orang lain, tidak mencemari benda-benda di sekitarnya," kata Yurianto.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Disiplin Pakai Masker

Fiat Chrysler Automobiles (FCA) secara resmi meningkatkan produksi masker wajah hingga tiga kali lipat. (Car and Bike)

Untuk itu, pemerintah meminta agar masyarakat disiplin menggunakan masker untuk mencegah penyebaran virus Corona semakin meluas. Dengan begitu, angka penambahan Corona dapat menurun setiap harinya.

"Kalau angka itu menurun artinya kita telah berhasil bersama-sama untuk mengurangi bukan untuk meniadakan penyakitnya, mengurangi jumlah orang yang terinfeksi yang baru," tuturnya.

"Namun kau langkanya meningkat, artinya kita telah membiarkan proses penularan ini terjadi lagi di tengah-tengah masyarakat," jelas Yurianto.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya