Wow, Karantina Rasa Camping di Pinggir Telaga Madirda Karanganyar

Tenda ditata berderet sedemikian rupa di kawasan Telaga Madirda yang dipakai untuk karantina

Oleh SoloPos.com diperbarui 11 Mei 2020, 12:00 WIB
Camping ground di selatan Kompleks Candi Arjuna Dieng, dalam helatan Dieng culture Festival. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Karanganyar - Telaga Madirda, salah satu objek wisata di Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah disulap menjadi lokasi karantina yang unik.

Pemerintah Desa Berjo menyiapkan 12 tenda dom berkapasitas lima hingga enam orang bagi pemudik yang pulang kampung ke Berjo. Cara ini dilakukan agar proses karantina mandiri yang dijalani warga efektif dan berjalan sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Tenda ditata berderet sedemikian rupa di kawasan Telaga Madirda yang dipakai untuk karantina. Tenda tidak dibangun di rumput atau tanah langsung, melainkan diletakkan pada palet yang ditutupi alas menyerupai matras warna hitam.

Tenda yang dipasang kedap air sehingga aman apabila turun j. Tenda dikelilingi pita kuning sebagai tanda lokasi itu tidak boleh dimasuki sembarang orang.

Tidak jauh dari tenda karantina di Telaga Madirda itu terdapat gazebo untuk petugas desa yang menjaga keamanan. Ada juga sejumlah los deret yang dapat dimanfaatkan untuk berteduh saat hujan maupun panas.

Kepala Desa Berjo, Kecamatan Ngargoyoso, Suyatno, menuturkan pemerintah desa menyiapkan lokasi karantina khusus pemudik sebagai bentuk menaati aturan pemerintah pusat. Dia menyampaikan sudah ada 20-an perantau yang pulang kampung hingga Jumat (8/5/2020).

Rata-rata mereka melakukan karantina mandiri di rumah. Tetapi dua di antara pemudik menjalani karantina mandiri di Telaga Madirda.

**Ayo berdonasi untuk perlengkapan medis tenaga kesehatan melawan Virus Corona COVID-19 dengan klik tautan ini.

Simak Video Pilihan Berikut Ini:


Tak Percaya Karantina di Rumah

Danau Big Allo, Tajikistan. (Tumblr)

Satu orang sudah melaksanakan karantina mandiri selama 14 hari di Telaga Madirda sehingga tersisa satu.

Suyatno mengaku khawatir dengan pelaksanaan karantina mandiri pemudik di rumah masing-masing. Sebab, mereka tentu masih bisa berinteraksi dengan anggota keluarga terdekat.

Oleh sebab itulah Pemdes Berjo menyediakan tenda karantina di Telaga Madirda untuk mengatasi gelombang pemudik.

"Karantina mandiri di rumah itu saya enggak percaya dan khawatir. Mereka masih berinteraksi dengan keluarga. Sebagai sesepuh desa ambil kebijakan bikin tempat isolasi khusus di Telaga Madirda. Sudah saya siapkan sejak 10 hingga 15 hari lalu. Ini upaya kami menjaga warga Berjo. Jumlah perantau di sini itu ada 160 sampai 170 orang. Biasanya pulang saat Lebaran atau Iduladha," tutur Suyatno.

Telaga Madirda dipakai sebagai tempat karantina mandiri lantaran objek wisata tersebut tutup untuk sementara waktu. Tempat karantina itu disediakan khusus bagi perantau yang pulang ke Desa Berjo.

"Wisata off selama pandemi. Maka kami manfaatkan untuk isolasi mandiri khusus warga Desa Berjo,” sambung Suyatno.

Pemudik yang dikarantina di Telaga Madirda tidak akan dipungut biaya apapun alias gratis. Keperluan logistik disalurkan oleh sukarelawan desa.

“Ini fasilitas desa dan gratis. Logistik untuk sementara saling berbagi dari sukarelawan Berjo. Mereka kirim logistik saat sahur dan buka puasa. Keluarga juga mengirim. Kami selalu memantau memastikan kebutuhan tercukupi,” imbuh Suyatno.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengapresiasi langkah pemerintah Desa Berjo menyiapkan lokasi karantina mandiri dengan memanfaatkan objek wisata setempat. Dia berharap langkah itu dapat membuat nyaman pemudik selama menjalani karantina mandiri.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya