Sebulan Tanpa Corona, Wuhan Kembali Laporkan Kasus Baru COVID-19

Wuhan kembali melaporkan kasus baru infeksi virus corona penyebab COVID-19 usai sebulan tak mencatat adanya penambahan penularan

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Mei 2020, 14:00 WIB
Petugas karantina membenarkan kamera termografi ekstra untuk memantau para pelancong dari Wuhan China dan kota-kota lain di Bandara Internasional Narita, Narita, Tokyo, Kamis (23/1/2020). Jepang meningkatkan pengamanan untuk mewaspadai penyebaran virus corona asal China. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Jakarta Wuhan, Tiongkok pada Minggu kemarin untuk pertama kalinya melaporkan kembali kasus baru COVID-19 usai sebulan tidak mencatat adanya infeksi virus corona.

Dilaporkan Business Insider Singapore, dikutip Senin (11/5/2020), pasien tersebut adalah seorang pria 89 tahun dengan beberapa riwayat masalah kesehatan. Komisi Kesehatan Wuhan menyatakan bahwa dia dinyatakan positif COVID-19 pada hari Sabtu waktu setempat tanpa gejala.

Sementara itu, istrinya dinyatakan positif tanpa gejala. Beberapa warga lain dalam lingkungan mereka juga sempat dinyatakan positif tetapi tidak bergejala.

Komisi Kesehatan setempat mengatakan bahwa pria yang berdomisili di distrik Dongxihu ini sempat tinggal di daerah di mana 20 orang lain dinyatakan positif virus corona. Kejadian ini membuat tingkat risiko penularan di wilayah tersebut dinaikkan.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Akan Lakukan Kontrol Ketat

Pekerja medis memberikan perawatan kepada pasien virus corona atau COVID-19 di sebuah rumah sakit di Wuhan, Provinsi Hubei, China, Minggu (16/2/2020). Hingga saat ini terkonfirmasi 70.548 orang terinfeksi virus corona di China Daratan. (Chinatopix via AP)

Dalam rilisnya, Komisi Kesehatan Wuhan mengatakan mereka telah mengumpulkan para ahli untuk menyelidiki dan menganalisis berbagai faktor. Mereka mengatakan, infeksi baru ini kemungkinan berasal dari penularan di masyarakat yang sudah pernah terjadi.

Mereka menyatakan juga akan melakukan langkah pencegahan dan kontrol secara ketat, memperkuat tindakan pengobatan, serta memindahkan semua pasien terinfeksi tanpa gejala ke rumah sakit untuk dilakukan observasi dan perawatan.

"Pada langkah selanjutnya, kota kami akan fokus pada normalisasi upaya pencegahan dan pengendalian epidemi, memperkuat penyegelan dan kontrol masyarakat lebih lanjut, memperluas skrining populasi kunci, dan menyelesaikan manajemen lingkaran tertutup dari orang yang terinfeksi tanpa gejala," tulis Komisi Kesehatan setempat.

Tiongkok sendiri masih belum benar-benar terbebas dari ancaman COVID-19. Pada hari Minggu, Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengumumkan 14 kasus baru virus corona.

Mayoritas kasus baru terjadi di Shulan, sebuah daerah di provinsi Jilin. Selain itu, Tiongkok juga melaporkan 20 kasus infeksi virus corona tanpa gejala yang tidak dimasukkan dalam jumlah total.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya