Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajarannya untuk memberlakukan protokol kesehatan yang ketat kepada para pekerja migran Indonesia yang pulang ke tanah air saat masa pandemi virus corona (Covid-19). Pasalnya, pekerja migran yang kembali ke Indonesia jumlahnya cukup banyak.
"Sekali lagi ingin saya tegaskan agar diberlakukan protokol kesehatan yang ketat dengan memobilisasi sumber daya yang kita miliki," ujar Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Senin (11/5/2020).
Advertisement
Menurut dia, setiba di daerah masing-masing, para pekerja migran harus menjalani karantina. Hal itu untuk mencegah munculnya klaster penularan Covid-19 baru.
"Dipastikan kepastian tempat karantina, rumah sakit rujukan bagi para pekerja migran kita tersebut," ucap dia.
Jokowi menyebut setidaknya ada 34 ribu pekerja migran Indonesia dari luar negeri yang pulang ke tanah air. Sehingga, kepulangan mereka harus ditangani dengan tepat untuk mencegah terjadinya penyebaran virus corona.
"Ini agar betul-betul diantisipasi, disiapkan, ditangani proses kedatangan mereka di pintu-pintu masuk yang telah kita ditetapkan dan diikuti pergerakan sampai ke daerah," jelas Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
34 Ribu Pekerja Migran
Dari 34 ribu pekerja migran yang pulang, Jokowi menuturkan sebanyak 8.900 berasal dari Jawa Timur, 7.400 orang dari Jawa Tengah, 5.800 dari Jawa Barat, dan 4.200 orang dari NTB. Kemudian, 2.800 berasal dari Sumatera Utara, 1.800 dari Lampung, serta 500 orang lainnya dari Bali.
Pemerintah sendiri telah menyiapkan dua jalur pintu masuk untuk kepulangan pekerja migran Indonesia. Bagi pekerja migran yang pulang melalui jalur udara disiapkan pintu masuk di Bandara Soekarno Hatta Tangerang dan Bandra Ngurah Rai Bali.
"Untuk ABK kapal pesiar di Benoa Bali dan Tanjung Priok dan pekerja migran Malaysia lewat Batam dan Tanjung Balai," tutur Jokowi.
Advertisement