Liputan6.com, Jakarta - Mantan Panglima TNI Djoko Santoso meninggal dunia di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat pada Minggu, 10 Mei 2020 sekitar pukul 06.30 WIB.
Kesedihan atas meninggalnya politikus Partai Gerindra ini dirasakan orang terdekatnya. Salah satunya adalah Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
Advertisement
Keduanya memang dikenal dekat karena memang sama-sama berasal dari militer TNI. Di mata Prabowo, Djoko Santoso adalah sosok yang memiliki integritas tinggi.
"Bagi Pak Prabowo, Pak Djoksan (Djoko Santoso) adalah tipe prajurit sejati. Beliau orang yang lurus dan berintegritas tinggi, sangat tinggi loyalitasnya," ujar Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak, Minggu, 10 Mei 2020.
Tak hanya itu, sosok Djoko Susanto adalah pribadi yang rendah hati menurut mantan pebulutangkis Liliana Natsir. Djoko Susanto memang pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masa bakti 2008-2012.
Sementara itu, sebelum meninggal dunia, ada satu keinginan Djoko Santoso yang belum terwujud. Hal itu terungkap dari adik keempatnya, Tutik Suyono (63).
Berikut sosok Djoko Santoso di mata orang terdekatnya hingga keinginannya yang belum terwujud dihimpun Liputan6.com:
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Di Mata Keluarga
Tutik Suyono (63), adik keempat almarhum Djoko Santoso, mengaku terakhir bertemu pada Februari 2020 lalu.
Namun menurut Tutik sebelumnya pada Januari 2020 lalu, Djoko Santoso saat bertemu dengan keluarga berpesan pada semua keponakannya kalau mau menikah, ia siap menjadi wali.
Menurut dia, almarhum selama ini merupakan sosok yang baik, santun, pekerja keras dan suka menolong orang lain.
Selama menjadi anggota TNI, almarhum juga tidak pernah memukul dan berbuat kasar terhadap orang lain. Keluarga telah mengikhlaskan kepergian almarhum di bulan suci Ramadan.
Advertisement
TNI AD
Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Kolonel Inf Nefra Firdaus menyatakan, Jenderal (purn) Djoko Santoso adalah adalah sosok yang tegas .
"Almarhum sosok tegas dan perhatian terhadap para prajurit," tulis Kolonel Inf Nefra Firdaus lewat siaran pers diterima, Minggu, 10 Mei 2020.
Selain menjabat sebagai KSAD ke-24, (18 Februari 2005 - 28 Desember 2007), Djoko Santoso juga menjabat sebagai Panglima TNI ke-16 (28 Desember 2007 - 28 September 2010).
Diketahui, almarhum meninggalkan seorang istri yaitu Angky Retno Yudianti dan 2 orang anak yaitu Andika Pandu Puragabaya dan Ardhya Pratiwi Setiowati.
"Sebagai bentuk penghormatan dan rasa duka cita yang mendalam atas kepergian almarhum Jenderal TNI (Purn) Djoko Santoso, seluruh satuan jajaran TNI/TNI Angkatan Darat mulai hari ini mengibarkan bendera setengah tiang," Nefra menandasi.
Prabowo Subianto
Djoko Santoso dikenal dekat dengan sosok Menteri Pertahanan yang juga Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.
"Bagi Pak Prabowo, Pak Djoksan (Djoko Santoso) adalah tipe prajurit sejati. Beliau orang yang lurus dan berintegritas tinggi, sangat tinggi loyalitasnya," ujar Staf Khusus Menhan Bidang Komunikasi Publik dan Hubungan Antar Lembaga Dahnil Anzar Simanjuntak.
Menurut dia, selama Djoko Santoso menjadi salah satu bawahan Prabowo di TNI, almarhum prajurit yang sangat berprestasi. Djoko Santoso juga dikenal cemerlang membanggakan pencapaian kariernya di militer.
"Selain setia bersama Pak Prabowo Subianto sejak di TNI, setelah pensiun beliau juga tetap bersama Pak Prabowo Subianto di Partai Gerindra dan berjuang bersama," kata Dahnil.
Selain itu, lanjut dia, almarhum Djoko Santoso sangat dipercaya Prabowo Subianto.
"Beliau ikut membesarkan partai Gerindra bersama tokoh lain, dan Pak Prabowo sangat mempercayai beliau dalam banyak hal," pungkas Dahnil.
Advertisement
Mantan Pebulutangkis Liliyana Natsir
Liliyana Natsir turut berduka atas meninggalnya Jenderal Purn Djoko Santoso. Mantan panglima TNI itu pernah menjabat sebagai Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) masa bakti 2008-2012.
Berpasangan dengan Tontowi Ahmad di ganda campuran, Liliyana merupakan pemain andalan pada masa kepengurusan Djoko Santoso.
Di mata mantan pemain yang akrab disapa Butet tersebut, almarhum adalahsosok kebapakan sekaligus pemimpin yang berwibawa.
"Turut berduka cita sedalam-dalamnya atas meninggalnya Pak Djoko Santoso, beliau adalah sosok rendah hati, sosok bertanggung jawab, sosok orang tua yang mengayomi anak-anaknya," kata Liliyana di Jakarta, dalam rilis yang diterima Liputan6.com.
"Waktu beliau menjabat sebagai ketua PBSI, masih ingat dalam ingatan saya, setiap kekalahan atletnya beliau selalu mengatakan saya orang yang bertanggungjawab, jangan salahkan atletnya, tapi salahkan saya sebagai Ketua PBSI," kenang Liliyana.
Pebulutangkis Hendra Setiawan
Senada dengan Liliyana, Hendra Setiawan juga mengenang sosok Djoko Santoso sebagai pemimpin yang tegas dan memberikan banyak perhatian kepada para atlet.
"Beliau seorang pemimpin yang tegas tapi juga baik," ucap pasangan Mohammad Ahsan di ganda putra itu.
"Pak Djoko juga sering datang ke pelatnas, banyak sharing dan kasih motivasi buat atlet-atlet semua," tambah peraih medali emas Asian Games 2010 bersama Markis Kido itu.
Dalam masa jabatannya di PBSI, Djoko Santoso tidak hanya memperhatikan para atlet dan pelatih, namun juga staff serta karyawan PBSI.
Pada ucapan serah terima jabatannya kepada Gita Wirjawan, ia meminta penurusnya itu melanjutkan perjuangan untuk kemajuan bulu tangkis Indonesia dan seluruh keluarga besar PBSI.
Advertisement
Keinginan yang Belum Terwujud
Menurut Tutik Suyono (63), adik keempat almarhum Djoko Santoso, saat pertemuan terakhir sebelum mewabahnya Corona Covid-19, kakaknya itu pernah mengungkapkan rencana menikahkan anak bungsunya, Ardhya Pratiwi Setiowati pada Agustus mendatang.
Namun belum kesampaian niatnya, Djoko Santoso sudah dipanggil Yang Maha Kuasa.
"Sampai beliau meninggal dunia, ada satu keinginan yang belum terwujud. Pak Djoko itu rencananya mau menikahkan anak bungsunya yang perempuan," ujar Tutik.
Menurut dia, anak bungsu yang mau menikah itu baru saja lulus S3 (doktor) di Italia pada akhir 2019 lalu.
Menurut rencana, Ardhya bakal dipersunting orang Italia. Mereka sudah punya rencana menikah tahun ini.
"Calon suaminya asli Italia, mereka sudah berencana menikah bulan Agustus," katanya.
Tak hanya kepada dirinya, lanjut Tutik, rencana menikahkan anak bungsunya itu juga diceritakan kepada adik kandung lainnya di Jakarta.
Dalam pembicaraan keluarga, Djoko Santoso minta agar pernikahan nanti cukup di Kantor Urusan Agama (KUA) karena sedang pandemi Corona Covid-19.
"Sayang sekali rencana beliau tidak terwujud. Almarhum juga belum lama mantu anak sulungnya, Andika Pandu Puragabaya yang menjabat anggota DPR Fraksi Gerindra pada November 2019 lalu," jelas Tutik.