Ramai Pesan Berisi Peringatan WhatsApp Dibajak, Cek Penjelasannya di Sini

Beberapa hari terakhir, ramai beredar pesan yang menandakan akun WhatsApp dibajak. Lantas seperti apa penjelasannya?

oleh Agustinus Mario Damar diperbarui 11 Mei 2020, 12:52 WIB
Ilustrasi WhatsApp (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta - Beberapa hari terakhir, ada satu pesan viral yang banyak disebar di WhatsApp. Isi pesan itu adalah peringatan bagi pengguna WhatsApp mengenai aksi peretasan yang mungkin terjadi dengan akunnya.

"Bapak/Ibu, kalau di hp Bapak/Ibu tiba2 muncul pesan seperti di atas, tolong JANGAN di OKE ya, tapi klik di verifikasi. Itu tanda hp Bapak/Ibu akan dibajak wa nya. Kalau sudah dibajak bisa dipakai untuk pinjam uang dll atas nama Bapak/Ibu. Mohon berhati-hati. Terima kasih," demikian isi pesan itu.

Di dalam pesan tersebut ditautkan pula gambar notifikasi yang biasanya berasal dari WhatsApp untuk memberitahukan bahwa nomor yang dipakai sudah didaftarkan di perangkat lain. Jadi, pengguna diminta melakukan verifikasi terlebih dulu.

"Nomor telepon Anda tidak lagi terdaftar di WhatsApp pada telepon. Mungkin karena Anda telah mendaftarkannya pada telepon lain. Jika Anda tidak melakukan ini, verifikasi nomor telepon Anda untuk masuk kembali ke akun Anda," tulis notifikasi itu, disertai tombol 'Verifikasi' dan 'Oke'.

Mengenai isi pesan itu, tim Tekno Liputan6.com pun langsung menanyakannya kepada pakar keamanan siber Alfons Tanujaya.

Menurut Alfons, isi pesan itu sebenarnya dapat dibedah dalam tiga poin, yakni ada imbauan tidak klik Ok, tanda bahwa WhatsApp dibajak, dan penggunaan untuk pinjam uang dan lain-lain.

"Poin pertama adalah jangan klik Oke, tapi Verifikasi. Perlu diketahui, message ini hanya akan muncul kalau kita pindah nomor, atau WhatsApp berhasil diambil orang lain, kalau memang sudah menyetujui SMS verifikasi," tutur Alfons menjelaskan.

Oleh sebab itu, Alfons mengatakan, pesan ini tidak akan muncul apabila pengguna tidak menyetujui SMS verifikasi yang datang terlebih dulu. Karenanya, notifikasi yang disertakan dalam pesan itu menandakan pengguna sudah menyetujui melakukan pergantian perangkat.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini


Tanda WhatsApp Akan Dibajak

Ilustrasi WhatsApp. Kredit: Webster2703 via Pixabay

Sementara untuk poin kedua yang menyebut notifikasi itu merupakan tanda WhatsApp akan dibajak, Alfons menyebut keliru. Dengan adanya notifikasi itu, akun WhatsApp pengguna sebenarnya sudah dibajak.

"(Notifikasi) ini bukan tanda hape akan dibajak, tapi ini tanda sudah dibajak WhatsApp-nya. Tanda WhatsApp akan dibajak itu adalah SMS verifikasi. Jadi, di SMS itu ada kode WhatsApp atau ketuk tautan untuk melalukan verifikasi," ujarnya lebih lanjut.

Alfons menuturkan SMS verifikasi berisi nomor atau tautan itu yang menandakan akun WhatsApp akan dibajak, dan apabila dikonfirmasi berarti akun telah dibajak.

"Tanpa menyetujui SMS yang masuk, notifikasi pesan di itu tidak akan muncul. Jadi pernyataannya salah," ujarnya.


Ambil Kembali Akun WhatsApp

Verifikasi Dua Langkah WhatsApp

Lalu poin ketiga adalah penyalahgunaan akun untuk kebutuhan seperti meminjam uang. Alfons menuturkan apabila memang terjadi pembajakan, kasus semacam itu bisa terjadi, bahkan dapat digunakan untuk merusak nama baik, hingga melakukan fitnah.

"Kalau untuk melakukan peminjaman uang ke teman, bisa dilakukan rekayasa sosial. Misalnya, pura-pura tersesat atau dengan modus peminjaman dari atasan ke bawahan," tutur spesialis di Vaksincom ini.

Namun dia mengatakan, untuk melakukan peminjaman secara online hal itu tidak bisa dilakukan secara mudah. Alasannya, tetap dibutuhkan dokumen pendukung, seperti KTP atau KK.


Tips Pencegahan

WhatsApp (AP Photo/Patrick Sison, File)

Untuk itu, tindakan pencegahan agar tidak menjadi korban pembajakan akun WhatsApp, Alfons mengatakan pengguna harus mengaktifkan verifikasi dua langkah.

Sementara kalau memang sudah terjadi pembajakan, segera informasikan ke kontak agar tidak terjadi penyalahgunaan.

Lebih lanjut Alfons mengatakan mengambil alih akun WhatsApp yang telah diambil alih sebenarnya dapat dilakukan dan terbilang mudah. Korban tinggal melakukan pasang ulang aplikasi dan kembali melakukan pendaftaran.

"Sebenarnya bisa ambil alih balik. Caranya bagaimana? Install ulang WhatsApp, ikuti langkah-langkahnya. Masukkan nomor (yang terdaftar), masukkan kembali nomor verifikasi atau klik tautan di SMS. Bisa diambil lagi akun Anda," ujarnya mengakhiri penjelasan.

(Dam/Isk)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya