Liputan6.com, Berlin - Perwakilan-perwakilan Indonesia di Jerman kembali memfasilitasi kepulangan ABK WNI dari Jerman.
Pada pemulangan tahap kedua ini, 120 WNI awak Kapal Mein-Schiff 4 dan Mein-Schiff 6 bertolak ke Indonesia pada Jumat, 8 Mei 2020.
Para WNI diterbangkan dengan pesawat Qatar Airways dari dua Bandara di Jerman, yaitu Frankfurt keberangkatan pukul 15.20 dan Munich keberangkatan pukul 16.10 menuju bandara Doha di Qatar. Demikian seperti dikutip dari portal website kemlu.go.id, Senin (11/5/2020).
Baca Juga
Advertisement
Dari Doha mereka melanjutkan penerbangan ke Jakarta dengan menggunakan Pesawat Qatar dan telah tiba di Jakarta pada Sabtu sore, 9 Mei 2020.
Para WNI yang dipulangkan ke Indonesia adalah mereka yang masa kontraknya memang sudah habis atau akan habis dalam jangka waktu 30-60 hari mendatang. Akibat pandemi COVID-19, perusahaan secara praktis tidak lagi beroperasi sejak pertengahan Maret lalu.
Koordinasi antara KBRI dan Pihak Kapal
Duta Besar Indonesia untuk Jerman, Arif Havas Oegroseno menyebutkan bahwa sejauh ini koordinasi dengan pihak perusahaan kapal pesiar Jerman dapat berjalan dengan baik. Semua perusahaan bertanggung jawab dan menanggung biaya pemulangan sesuai standar regulasi yang ada.
“Mereka semua bertanggung jawab untuk memulangkan kru nya. Karena memang secara aturan mereka berkewajiban untuk itu. Bahkan sampai untuk pengaturan setelah tiba di Indonesia nanti, mereka yang tanggung. Cuma memang kebijakan internal perusahaan berbeda-beda. Jadi ada yang koordinasi lebih lancar dibandingkan dengan yang lain," jelas Dubes Havas.
Para WNI yang dipulangkan pada Jumat kemarin telah melalui serangkaian tes kesehatan sesuai dengan standar protokol yang ada.
Masing-masing dari mereka juga dibekali dengan surat kelayakan perjalanan (fit to travel certificate) yang diperlukan saat ketibaan mereka di Jakarta. Dari mitra perusahaan di Jakarta, PT Demarine akan bertanggung jawab untuk mengatur kepulangan para kru ke daerah masing-masing, yang sebagian besar berasal dari Bali, Surabaya dan Yogyakarta.
Advertisement