Telkomsel Sumbang 100 Ribu Unit APD dan Bansos untuk Penanganan Covid-19

Sumbangan Telkomsel ini meliputi ventilator, alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat, pistol pengukur suhu, masker, serta alat medis lainnya.

oleh M Hidayat diperbarui 11 Mei 2020, 16:00 WIB
Telkomsel Sumbang 100 Ribu Unit APD dan Bansos Senilai Rp 25 Miliar untuk Penanganan Covid-19. Kredit: Telkomsel

Liputan6.com, Jakarta - Telkomsel menyumbangkan alat medis kepada sejumlah Rumah Sakit Darurat dan Rumah Sakit Rujukan penanganan Covid-19 di seluruh Indonesia dan bantuan sosial kepada mereka yang secara ekonomi terdampak oleh pandemi Covid-19.

"Memasuki usia perusahaan ke-25 tahun, kami menyadari keberadaan Telkomsel memiliki tanggung jawab yang sangat erat. Telkomsel merasa perlu menguatkan perannya untuk hadir bersama Pemerintah RI dan seluruh pemangku kepentingan dengan menghadirkan aktivitas CSR [tanggung jawab sosial] yang diharapkan dapat meringankan beban tenaga medis dalam menjalankan tugasnya," ujar Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro melalui keterangan tertulis, Senin (11/5/2020).

Pria yang akrab disapa Anto itu menyebut, alat medis yang diberikan Telkomsel dalam bantuan ini meliputi ventilator, alat pelindung diri (APD) seperti baju hazmat, pistol pengukur suhu, masker, serta alat medis lainnya.

Lebih dari 100.000 unit alat medis itu, kata Anto, akan disalurkan secara langsung kepada beberapa Rumah Sakit Darurat (RSD) seperti RS Pertamina Jaya, rumah sakit rujukan Covid-19 yang tersebar di berbagai daerah di Indonesia, serta melalui pihak ketiga seperti Yayasan BUMN.

"Untuk mendistribusikan donasi-donasi tersebut agar sampai ke seluruh daerah Rumah Sakit BUMN yang dikelola oleh Pertamina Bina Medika IHC yang saat ini memiliki sekitar 70 rumah sakit di seluruh Indonesia. Kami harapkan semua donasi ini akan tersalurkan hingga ke daerah-daerah yang selama ini masih sulit dijangkau," kata Ketua Yayasan BUMN Harjawan Balaningrath.

Kemudian Direktur Utama PT Pertamina Bina Medika IHC Dr. dr. Fathema Djan Rahmat mengapresiasi dan menyampaikan terima kasih atas inisiatif Telkomsel ini.

"Amanah kami selanjutnya untuk mendistribusikan bantuan tersebut ke beberapa daerah terutama Sorong, Tarakan, Dumai, Padang, Palembang, Jawa Timur yang mencatat kenaikan tinggi jumlah pasien Covid-19. Bantuan Telkomsel sangat berarti bagi kami terutama ventilator ini sangat dibutuhkan para pejuang kesehatan di daerah untuk menangani pasien dengan tingkat severity of illness yang sangat berat," kata dr. Fathema.


CSR Rp 25 Miliar

BTS Telkomsel pertama di Indonesia. Liputan6.com/Agustinus Mario Damar

Sebelumnya, operator seluler yang identik dengan warna merah itu juga telah melakukan pemberian dukungan bagi sejumlah lembaga pemerintahan dan organisasi di berbagai daerah di Indonesia.

Beberapa upaya yang telah dilakukan termasuk pemberian bantuan alat kesehatan untuk Pemkab Belitung, Pemkab Batam, dan Pemkot Jayapura, serta bantuan alat kesehatan dan alat komunikasi bagi RS Isolasi Semarang.

Selama Ramadan 1441 H ini, Telkomsel juga memberikan bantuan bagi 25.000 anak yatim, kaum duafa, serta pekerja informal yang terdampak Covid-19. Total nilai keseluruhan CSR Telkomsel dalam menghadapi Covid-19 di Indonesia disebut menyentuh angka Rp 25 miliar.


Memperkuat Upaya Kolaboratif

Untuk memproduksi sejumlah perlengkapan yang dibutuhkan tenaga medis Telkomsel berkolaborasi dengan berbagai pihak. Misalnya, pembuatan APD dilakukan bersama Jahitin (startup jebolan The NextDev 2019), serta produksi masker bersama Kostoom (startup lulusan The NextDev 2016).

Dalam penyediaan ventilator, Telkomsel menggandeng Yayasan Pembina Masjid (YPM) Salman Institut Teknologi Bandung (ITB) melalui program Salman ITB Peduli.

Kemudian pada program Operasi Penanganan dan Pencegahan Covid-19 yang diinisiasi oleh PMI, Telkomsel dipercaya untuk menyediakan solusi IoT FleetSight dan TOMS (Telkomsel Order Management System), yang akan membantu PMI untuk tetap dapat menerapkan pembatasan fisik (physical distancing) dalam pengelolaan kegiatan, distribusi dan kendaraan operasional PMI. 

"Kami percaya, penanggulangan Covid-19 hanya bisa dilakukan dengan melakukan berbagai upaya kolektif yang tentunya tidak akan terlaksana tanpa kolaborasi di berbagai lini. Kami mengucapkan terima kasih kepada tenaga medis, pemerintah, pelaku bisnis, lembaga swadaya masyarakat, dan masyarakat luas yang telah berperan aktif dan bergotong royong dalam menghadapi wabah Covid-19," kata Anto menutup pernyataannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya