Kebiasaan yang Umum Dilakukan Saat Parkir Ini Ternyata Salah dan Bisa Merugikan

Bagi pengendara mobil, memarkirkan kendaraan bukan lah hal sulit. Meski begitu, tidak semua pengemudi bisa menerapkan teknik parkir yang benar.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Mei 2020, 03:38 WIB
Ilustrasi rem tangan. (ist)

Liputan6.com, Jakarta - Bagi pengendara mobil, memarkirkan kendaraan bukan lah hal sulit. Meski begitu, tidak semua pengemudi bisa menerapkan teknik parkir yang benar.

Banyak kesalahan yang dilakukan para pengemudi mobil saat memarkirkan kendaraan. Terutama para pengguna mobil bertransmisi otomatis. Perlakuannya memang sedikit berbeda dibandingkan mobil dengan transmisi manual apalagi saat parkir.

Sebelum kita membahas mengenai cara penggunaan, kita ketahui dulu jenis rem tangan yang ada. Perkembangan teknologi membuat rem tangan juga punya beragam berjenis.

Model stik yang paling banyak digunakan, baik mobil dengan transmisi manual. Bentuknya serupa stik yang diposisikan di konsol tengah. Ujungnya dilengkapi tombol yang berfungsi melepas kunci pada gear.

Pedal. Meski dinamakan rem tangan lokasinya di bawah sejajar pedal gas dan rem. Pengoperasiannya diinjak untuk mengantifkan dan melepaskan.

Lalu ada model tombol. Tinggal menekan untuk aktif dan non-akif. Bisanya terletak di konsol tengah. Mulai banyak model baru yang mengunakan model ini. Dinamakan electric parking brake.

Nah, rem tangan kerap digunakan saat parkir atau macet. Tujuannya agar kaki tidak terlalu lama berada di pedal rem. Tapi kenyataannya, banyak dari kita yang belum paham dan sudah terbiasa.

Kita seringkali memindahkan tuas transmisi ke posisi Parkir (P) sebelum menarik rem tangan. Hal ini dianggap tidak tepat karena akan merusak gearbox.

“Seharusnya rem tangan dulu baru tuas transmisi dipindah ke posisi P,” ujar Sony Susmana, Director Training Safety Defensive Consultant Indonesia beberapa waktu lalu.

Fungsi Rem Tangan

Sony menjelaskan, pemilik harus lihat dulu sistem transmisi matik yang ada seperti apa. Kalau didorong ke posisi P sebelum rem tangan diaktifkan, berarti yang terkunci gear box.

“Kalau terlalu sering dilakukan malah membuat Gear lebih cepat rontok. Jadi yang benar, rem tangan dulu diaktifkan. Baru sebagai pengaman tuas transmisi di pindah ke posisi P,” kata Sony.

Menurut Sony, menggeser transmisi ke posisi Parkir lebih dulu seperti sudah menjadi kebiasaan. Tapi kebiasaan yang salah.

Nah, saat menarik rem tangan, pastikan klik 4 sampai 7 klikan saat ditarik. Apabila lebih dari 7 kali sebaiknya bawa ke bengkel untuk penyetelan. Anda juga tak perlu menggunakan rem tangan terlalu sering.


Transmisi Manual

Ada lagi kondisi lain. Jika Anda sudah melakukan seperti yang disarankan dan mobil masih menggelinding, maka harus di cek. “Kalau ternyata masih gelinding, baiknya mobil dibawa ke bengkel dan disetel ulang rem tangannya,” terang Sony.

Bagaimana dengan mobil dengan transmisi manual? Untuk pengguna mobil dengan transmisi manual, tidak jauh berbeda. Setelah mobil berhenti, pindahkan dulu tuas transmisi ke netral, kemudian tarik rem tangan. Setelah itu, jika ingin dikunci bisa pindahkan ke transmisi posisi gigi tertentu.

“Tarik rem tangan. Saat mobil dalam kondisi mati baru dorong tuas ke posisi gigi satu,” tutup Sony.

Sebisa mungkin jangan terlalu sering mengoperasikan rem tangan. Jika parkir di tempat yang miring tambahkan pengganjal roda untuk meringankan kerja rem tangan.

Tentu saja lakukan servis berkala di bengkel resmi karena penyetelan rem tangan dilakukan saat servis periodik dilakukan.

Sumber: Carvaganza

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya