Kiat-Kiat Berkendara Aman Mengendarai Motor Saat Berpuasa

Mengendarai motor saat berpuasa menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, kondisi tubuh yang cenderung lemas karena menahan rasa lapar dan haus.

oleh Septian Pamungkas diperbarui 12 Mei 2020, 16:30 WIB
Pengendara sepeda motor saat melintas di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta, Senin (2/7). Pemprov DKI Jakarta akan menerapkan sistem ganjil-genap untuk sepeda motor di Jalan MH Thamrin dan Medan Merdeka Barat. (Merdeka.com/ Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Mengendarai motor saat berpuasa menjadi tantangan tersendiri. Pasalnya, kondisi tubuh yang cenderung lemas karena menahan rasa lapar dan haus.

Nah, agar tetap dapat berkendara dengan aman dan nyaman, dan menjalankan puasa dengan baik, berikut 5 cara berkendara aman selama Ramadan dari tim safety riding PT Astra Honda Motor (AHM):

1. Persiapan Perjalanan (Smart Riding)

Persiapan sebelum berkendara di bulan puasa dilakukan sejak sahur dengan memilih asupan bernutrisi tinggi seperti sayur mayur dan buah-buahan.

"Selain itu para bikers juga disarankan perbanyak minum air putih saat sahur agar dapat mencegah terjadinya dehidrasi tubuh saat berkendara di terik panas matahari," ujar Johanes Lucky, Instuktur Safety Riding AHM.

Hal mendasar dalam menjaga keselamatan saat berkendara, para bikers juga menggunakan jaket, helm dan sarung tangan serta membawa kelengkapan surat berkendara.

2. Kenali Rute Perjalanan

Agar perjalanan lebih efisien, para bikers dapat menggunakan aplikasi Peta Digital (GPS) untuk melihat situasi perjalanan dan memilih jalur alternatif yang tepat dan aman.

"Untuk daerah yang belum pernah didatangi, sebaiknya para pengendara pelajari situasi jalanan agar tidak membuang waktu karena tersesat di jalan dan terlalu lama berkendara," tambahnya.


Tips Lainnya

3. Istirahat yang cukup

Saat berkendara di bulan puasa, bikers juga harus tetap waspada dengan rasa ngantuk. Untuk para bikers yang melakukan perjalanan jarak pendek, sempatkan beristirahat selama 10 menit.

"Lakukan istirahat setelah 1 sampai 2 jam berkendara, namun apa bila ngantuk nyerang atau konsentrasi sudah menurun segera beristirahat," tegasnya.

4. Berpikir Positif

Menjaga perilaku berkendara saat di jalan raya mungkin mudah dalam kondisi lalu lintas normal. Tapi dalam kondisi lalu lintas yang padat atau macet saat puasa bisa mempengaruhi emosi bikers, apalagi menjelang buka puasa.

5. Menjaga Toleransi

Melihat prilaku bikers yang kurang tepat dalam berkendara juga dapat memancing emosi, seperti menyerobot jalanan, berkendara melawan arus maupun menggunakan trotoar.

Pada kondisi seperti ini, bikers harus mengedepankan toleransi dan rasa sabar agar kepentingan sesama pengguna jalan dapat terpenuhi serta tetap mampu mengendalikan emosi saat berpuasa.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya