Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menuturkan, pemerintah tak memilih lockdown sebagai upaya pemberantasan virus corona (Covid-19) lantaran itu akan sangat merugikan ekonomi ke depan, termasuk menciptakan banyak pengangguran.
Luhut tak memungkiri bahwa aksi penutupan wilayah memang satu-satunya cara untuk menekan angka kematian akibat corona sebelum vaksin ditemukan.
Advertisement
"Tapi, lockdown berkepanjangan justru akan membuat ekonomi menyusut, pemutusan hubungan kerja (PHK), dan gangguan dalam rantai pasokan," kata dia dalam pernyataan tertulis, Selasa (12/5/2020).
Dia menjelaskan, penemuan vaksin untuk virus corona tidak dapat dilakukan dalam waktu singkat. Secara umum, ia mengatakan, vaksin juga membutuhkan waktu puluhan tahun untuk didistribusikan.
"Bahkan dengan jalur cepat, itu akan membutuhkan setidaknya satu tahun untuk didistribusikan secara massal kepada masyarakat umum," sambungnya.
Kelonggaran PSBB
Lebih lanjut, Luhut mengutarakan, relaksasi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dapat dilakukan jika angka kasus positif corona dapat ditekan dan menurun.
Namun begitu, ia menegaskan, itu baru dapat terwujud jika masyarakat disiplin dalam menaati aturan tersebut serta protokol kesehatan lainnya, seperti menggunakan masker dan rajin mencuci tangan.
Maka dari itu, Luhut meminta seluruh masyarakat untuk patuh terhadap protokol pencegahan virus corona dan kebijakan social distancing.
"Oleh karenanya, kerjasama antara pemerintah dan masyarakat untuk melakukan protokol kesehatan akan sangat meningkatkan ketahanan dan mengurangi tingkat infeksi," imbuh dia.
Advertisement