Liputan6.com, Jakarta - Miliarder berkebangsaan Perancis Bernard Arnault rugi besar gegara pandemi Corona yang menyebar hampir di seluruh dunia. Bernard Arnault merupakan pemilik LVMH Group yang membawahi merek fesyen ternama, salah satunya Louis Vuitton.
Kekayaan Arnault anjlok 19 persen tahun ini, dan hartanya ambles USD 30 miliar atau kurang lebih Rp 448 triliun (estimasi rupiah 14.935 per dolar AS), menurut data Bloomberg Billionaire Index. Per 6 Mei yang lalu, Arnault kehilangan jumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang justru diraup miliarder Amazon, Jeff Bezos di masa pandemi.
Advertisement
Mengutip laman Indian Express, Selasa (12/5/2020), keluarga Arnault sudah memulai menjalankan bisnis fesyen sejak 1980. Salah satu merek kenamaan mereka, Louis Vuitton, memiliki profit margin sebesar 45 persen.
Merek produk fesyen dan gaya hidup yang dikelola group LVMH khusus diperjual belikan untuk para orang kaya yang hendak menghabiskan uang mereka untuk barang mewah.
Namun sejak virus Corona menyebar, semua tak sama lagi. Hampir sebagian besar butik fesyen milik LVMH tutup dalam jangka waktu lebih dari sebulan. Kegiatan "orang kaya" seperti fashion show yang diiringi pesta, kehidupan malam yang mewah dan restoran mewah tutup karena physical distancing harus diterapkan.
Parahnya, di tengah kondisi demikian, Arnault juga harus membayar USD 16 miliar untuk proses akuisisi perusahaan perhiasan, Tiffany & Co.
"Virus Corona adalah badai sempurna untuk menghancurkan bisnis fesyen dan perhiasan," kata Mario Ortelli, pemilik lembaga konsultasi Ortelli & Co. in London.
Untuk menjaga agar bisnis tetap bertahan hidup, perusahaan berencana memangkas 30 hingga 35 persen belanja modal mereka tahun ini dan menunda pembukaan toko baru serta renovasi outlet. Outlet Sephora (salah satu merek kosmetik LVMH) di Amerika juga sudah memangkas 3.000 pekerja pada awal April lalu.
Jeff Bezos Jadi Miliarder yang Tetap Untung Meski Digempur Virus Corona
Sebelumnya, ketika masyarakat menengah ke bawah terhantam dampak penyebaran virus Corona, orang-orang kaya mungkin masih bisa bertahan hidup. Setidaknya, stok kekayaan mereka tidak akan habis mungkin hingga Corona mereda.
Advertisement