Miliarder Louis Vuitton Rugi Rp ‭448 Triliun Gegara Corona

Virus Corona adalah badai sempurna untuk menghancurkan bisnis fesyen dan perhiasan termasuk Louis Vuitton.

oleh Athika Rahma diperbarui 12 Mei 2020, 21:00 WIB
Louis Vuitton Siap Produksi Hand Sanitizer Gratis Demi Berantas Corona. (dok.Instagram @louisvuitton/https://www.instagram.com/p/B5aaczXDq8K/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - Miliarder berkebangsaan Perancis Bernard Arnault rugi besar gegara pandemi Corona yang menyebar hampir di seluruh dunia. Bernard Arnault merupakan  pemilik LVMH Group yang membawahi merek fesyen ternama, salah satunya Louis Vuitton.

Kekayaan Arnault anjlok 19 persen tahun ini, dan hartanya ambles USD 30 miliar atau kurang lebih Rp 448 triliun (estimasi rupiah 14.935 per dolar AS), menurut data Bloomberg Billionaire Index. Per 6 Mei yang lalu, Arnault kehilangan jumlah uang yang sama dengan jumlah uang yang justru diraup miliarder Amazon, Jeff Bezos di masa pandemi.

Mengutip laman Indian Express, Selasa (12/5/2020), keluarga Arnault sudah memulai menjalankan bisnis fesyen sejak 1980. Salah satu merek kenamaan mereka, Louis Vuitton, memiliki profit margin sebesar 45 persen.

Merek produk fesyen dan gaya hidup yang dikelola group LVMH khusus diperjual belikan untuk para orang kaya yang hendak menghabiskan uang mereka untuk barang mewah.

Namun sejak virus Corona menyebar, semua tak sama lagi. Hampir sebagian besar butik fesyen milik LVMH tutup dalam jangka waktu lebih dari sebulan. Kegiatan "orang kaya" seperti fashion show yang diiringi pesta, kehidupan malam yang mewah dan restoran mewah tutup karena physical distancing harus diterapkan.

Parahnya, di tengah kondisi demikian, Arnault juga harus membayar USD 16 miliar untuk proses akuisisi perusahaan perhiasan, Tiffany & Co.

"Virus Corona adalah badai sempurna untuk menghancurkan bisnis fesyen dan perhiasan," kata Mario Ortelli, pemilik lembaga konsultasi Ortelli & Co. in London.

Untuk menjaga agar bisnis tetap bertahan hidup, perusahaan berencana memangkas 30 hingga 35 persen belanja modal mereka tahun ini dan menunda pembukaan toko baru serta renovasi outlet. Outlet Sephora (salah satu merek kosmetik LVMH) di Amerika juga sudah memangkas 3.000 pekerja pada awal April lalu.


Jeff Bezos Jadi Miliarder yang Tetap Untung Meski Digempur Virus Corona

Jeff Bezos (AP Photo/Ted S. Warren, File)

Sebelumnya, ketika masyarakat menengah ke bawah terhantam dampak penyebaran virus Corona, orang-orang kaya mungkin masih bisa bertahan hidup. Setidaknya, stok kekayaan mereka tidak akan habis mungkin hingga Corona mereda.

 
Meski demikian, tak terelakkan kalau Corona membuat bisnis para miliarder tertatih-tatih. Banyak juga yang mengalami kerugian besar. Tapi hal itu tidak berlaku untuk miliarder pemilik Amazon, Jeff Bezos.
 
Mengutip laman Business Insider, Kamis (2/4/2020), seorang reporter bernama Robert Frank mengungkapkan bahwa dalam selama 2020, kekayaan Bezos meningkat. 
 
"Jeff Bezos adalah satu-satunya dari 20 miliarder dunia yang berhasil menambah kekayaannya tahun ini," ujarnya di akun Twitternya, @robtfrank.
 
Dalam daftar yang dilampirkan Robert, tercatat bahwa kekayaan Bezos terakhir sempat turun USD 3,088 miliar namun secara year to date (YTD), kekayaannya naik USD 2,35 miliar.
 
Adapun menurut data Bloomberg Billionaires Index, kekayaan Bezos naik USD 5,9 miliar, membuatnya menjadi orang terkaya dunia dengan harta USD 117 miliar.
 
Sementara miliarder lainnya mengalami penurunan pendapatan imbas Corona.
Sementara, miliarder di seluruh dunia juga pernah kehilangan 7 persen pendapatannya gegara pasar yang tidak stabil pada 2018. 
 
Dalam level yang berbeda, miliarder CEO Zoom, aplikasi meeting online, Eric Yuan juga meraih cuan tahun 2020 ini. Kekayaannya meningkat USD 4 miliar gegara warga Amerika Serikat dan seluruh dunia memanfaatkan Zoom untuk rapat online imbas phyisical distancing yang diterapkan guna mencegah penyebaran Corona.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya