Tokocrypto Siap Ekspansi Nasional dengan Pendanaan Baru dari Binance

Pendanaan ini akan digunakan perusahaan untuk melakukan perluasan bisnis skala nasional ke beberapa kota seperti Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan Balikpapan

oleh M Hidayat diperbarui 12 Mei 2020, 14:00 WIB
Ilustrasi pendanaan startup, funding startup, dolar, uang dolar, uang. Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Pedagang aset kripto pertama yang teregulasi di Indonesia, Tokocrypto, mengumumkan meraih pendanaan dari perusahaan blockchain global Binance.

"Investasi dari Binance ini akan digunakan untuk menghadirkan dan meningkatkan layanan terbaik dari Tokocrypto di pasar Indonesia, serta mempercepat visi kami dalam menghadirkan ekosistem keuangan terbuka melalui teknologi blockchain," ujar Pang Xue Kai, Co-Founder dan CEO Tokocrypto dalam keterangan tertulis.

Lebih lanjut, pendanaan yang nilainya tidak disebutkan ini akan dialokasikan untuk percepatan pengembangan bisnis perusahaan, termasuk dalam hal produk dan layanan baru, pengembangan teknologi, inisiatif-inisiatif baru dalam hal edukasi blockchain di Indonesia.

Selain itu, perusahaan juga berencana untuk melakukan perluasan bisnis skala nasional ke beberapa kota seperti Surabaya, Bali, Medan, Makassar, dan Balikpapan.


Terdaftar di dan diawasi BAPPEBTI

ilustrasi pendanaan startup. foto: techanddesign.ca

Selanjutnya pada tahun 2019 perusahaan menjadi pedagang aset kripto pertama yang terdaftar dan diawasi oleh Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (BAPPEBTI).

Tokocrypto juga didukung oleh dewan penasihat berpengalaman di dunia aset kripto, seperti Joshua Ho dan Darius Sit dari QCP Capital, serta Shaun Djie dari Digix.

"Investasi kami di Tokocrypto memungkinkan kami untuk mengeksplorasi bersama peluang baru yang menarik untuk pasar Indonesia bersama mitra lokal yang telah teregulasi untuk menghadirkan kebebasan dalam hal keuangan," ujar Changpeng Zhao (CZ), Pendiri dan CEO Binance.


Inisiatif baru

Sementara itu, Teguh Kurniawan Harmanda, COO Tokocrypto mengatakan perusahaan akan mengembangkan berbagai inisiatif baru serta melanjutkan kolaborasi dengan berbagai pihak.

"Kami juga melanjutkan kerja sama dan kolaborasi dengan para pemangku kebijakan di Indonesia seperti BAPPEBTI dan PPATK, serta menjalin kerja sama strategis dengan para pelaku industri lainnya," ujar Teguh.

Didirikan pada awal 2018, Tokocrypto memiliki visi mendorong adopsi dan aksesibilitas berkelanjutan dari aset kripto di Indonesia melalui transaksi perdagangan dan layanannya. Pada awal berdirinya, Tokocrypto juga berhasil meraih pendanaan putaran awal.

(Why/Ysl)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya