Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 yang terjadi saat ini memberikan banyak inspirasi bagi banyak orang, salah satunya di Kibera, daerah kumuh terbesar di Kenya.
Di kawasan itu gaya rambut baru yang terinspirasi dari corona Covid-19 telah menjadi sangat populer di sana. Dengan model rambut corona itu, mereka kian sadar bahwa virus sangat berbahaya.
Jumlah pelanggan yang semakin sedikit dan pendapatan yang kian berkurang, para penata rambut harus mencari cara untuk tetap bertahan, termasuk menemukan solusi yang berkaitan dengan masalah tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Mereka akhirnya menemukan inspirasi gaya rambut dalam bentuk virus corona covid-19. Gaya rambut ini bukan hanya tentang model, tapi juga lebih murah daripada gaya rambut populer lainnya.
Dengan harga kurang dari satu dolar AS, model rambut corona Covid-19 menjadi pilihan yang menarik bagi pelanggan yang tak memiliki banyak uang.
"Gaya rambut ini jauh lebih terjangkau bagi orang-orang seperti saya yang tidak mampu membayar untuk gaya rambut yang lebih mahal di luar sana, namun kami ingin anak-anak kami terlihat gaya," kata seorang ibu di Kibera kepada Reuters, seperti dikutip dari Oddy Central, Selasa (12/5/2020).
Untuk menciptakan tampilan yang runcing, braider pertama-tama membagi rambut pelanggan menjadi beberapa bagian. Setelah itu, rambut tersebut dipuntir dan dibalut dengan benang hitam tebal untuk dikepang. Dengan begitu rambut panjang akhirnya tampak runcing menyerupai virus corona Covid- 19.
Gaya Rambut Mahal
Gaya rambut lain yang populer di daerah kumuh Kibera harganya mencapai tiga hingga lima dolar AS. Sementara itu, tatanan rambut corona Covid-19 hanya setengah dolar AS yang dilengkapi dengan bonus tambahan untuk menyebarkan kesadaran tentang virus yang sebenarnya.
Di sana banyak orang yang tidak percaya bahwa corona Covid-19 itu nyata. Namun, sebagian besar anak-anak kecil tampak bersemangat untuk membersihkan tangan dan memakai masker.
Banyak orang dewasa tak melakukan itu, itulah sebabnya mereka menemukan gaya rambut corona Covid-19 agar meningkatkan kesadaran mereka bahwa virus tersebut berbahaya.
Baca Juga
Advertisement