Liputan6.com, Jakarta Bulan Ramadan yang penuh berkah akan segera berakhir. Kini kita memasuki 10 hari terakhir di bulan Ramadan. Melalui hari-hari terakhir ini, kita selaku umat muslim justru diperintahkan untuk semakin meningkatkan ibadah dan amal saleh agar bisa mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk berjumpa dengan malam Lailatul Qadar.
Perlu diketahui bahwa di antara hari-hari selama bulan Ramadan, terdapat satu malam yang sangat istimewa, yakni malam Lailatul Qadar. Keistimewaannya bahkan diibaratkan seperti sebuah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Keistimewaan malam Lailatul Qadar telah dijelaskan oleh Allah SWT melalui surat Al Qadr ayat 1-5.
Advertisement
Surat Al Qadr yang tergolong kedalam surat Makkiyah yakni, termasuk surat-surat pendek terdiri dari 5 ayat yang menjelaskan tentang malam Lailatul Qadar. Allah SWT menjelaskan keberadaan malam Lailatul Qadr sekaligus juga memberikan gambaran didalamnya.
Agar kamu semakin giat beribadah dan memiliki motivasi yang tinggi untuk mempersiapkan diri berjumpa dengan malam Lailatul Qadr, berikut makna Surat Al Qadr ayat 1-5 tentang kemuliaan malam Lailatul Qadar. Surat ini biasanya dibacakan di malam-malam terakhir saat salat tarawih.
Surat Al Qadr 1-5 Beserta Terjemahannya
Walaupun tergolong sebagai surat pendek, Surat Al Qadr ayat 1-5 sering dijadikan sebagai panduan untuk memahami keistimewaan malam Lailatul Qadr. Allah SWT berfirman dalam surat tersebut dengan menggambarkan keadaan malam Lailatul Qadr yang sangat mulia karena pada malam itu, malaikat turun ke bumi untuk mendengar doa-doa manusia.
Berikut bunyi Surat Al Qadr ayat 1-5 beserta terjemahannya:
نَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ الْقَدْرِ (١) وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ (٢) لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْر (٣) تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْر (٤) سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ – ٥
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam Qadr. Dan tahukah kamu apa malam Qadr itu? (yaitu) malam Qadr itu lebih baik dari malam seribu bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Sejahteralah malam itu hingga terbit fajar.”
Advertisement
Makna Surat Al-Qadr
Setelah mengetahui bunyi surat dan terjemahannya, ada baiknya kita juga menggali makna yang terdapat pada Surat Al Qadr ayat 1-5 tentang kemuliaan malam Lailatul Qadr. Dengan menggali maknanya, kita bisa semakin mengimani tentang keberadaannya dan membuat kita lebih semangat untuk menjalani ibadah puasa di hari-hari terakhir bulan ramadan.
Pemahaman maknanya yang pertama bisa kita mulai secara terminologi. Makna Al Qadr secara terminologi, menurut Ibnu Mukarram adalah keputusan yang ditetapkan oleh Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Tinggi dan Dia memberlakukannya terhadap segala perkara.
Dalam Al-Qur’an, kata Al Qadr digunakan untuk menggambarkan makna yang beragam, seperti membatasi, menetukan, mengagumkan, menguasai, mengukur, dan sebagainya. Sedangkan dalam surat Al-Qadr sendiri, kata Qadr, memiliki makna “kemuliaan”. Lailatul Qadr adalah malam kemuliaan.
Selanjutnya, malam Qadr juga dikenal dengan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Ibnu Jarir At-Thabari mengatakan (pahala) beribadah pada malam tersebut lebih utama daripada malam-malam yang tidak bertepatan pada al-Lail al-Qadr. Artinya banyak kebaikan-kebaikan yang akan diberikan pada malam itu.
Jika kita telaah lebih teliti, kalimat lailatul al-qadr dalam Surat Al Qadr diulang beberapa kali. Hal ini ternyata bertujuan memberikan pesan kepada kita mengenai keagungan malam Lailatul Qadar, sehingga kalimat tersebut perlu diulang agar pesan bahwa keagungan malam Lailatul Qadar tersebut masuk ke dalam hati kita.
Kita telaah lebih dalam lagi pada ayat ke-4 Surat Al Qadr yang berbunyi seperti ini:
تَنَزَّلُ الْمَلَائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ (سورة القدر: 4)
“Pada malam itu turun para malaikat dan ruh (jibril) dengan izin tuhanya untuk mengatur semua urusan.” (Q.S al-Qadr: 4).
Melalui ayat ini, kita mendapatkan informasi bahwa malaikat diturunkan ke bumi atas izin Allah SWT untuk mendengar dan mengaminkan doa-doa orang yang berdoa pada malam tersebut. Lebih lanjutnya, kehadiran malaikat pada malam itu juga bertujuan untuk memacu ibadah dan amalan sholeh yang dikerjakan oleh manusia.
Sebagai ganjaran untuk ibadah dan amalan yang dilakukan pada malam Lailatul Qadr, Allah SWT pun menjamin malam Lailatul Qadar dipenuhi dengan kesalamatan dan kesejahteraan, Allah Swt berfirman:
سَلَامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ (سورة القدر: 5)
“Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (QS. Al-Qadr: 5)
Malam Lailatul Qadar yang menjadi malam turunya al-Quran dan para malaikat ke muka buka bumi, tak lain ialah malam yang diselimuti keselamatan, keamanan, keberkahan, dan kebaikan. Tidak ada keburukan di dalamnya, dari terbenamnya matahari sampai terbitnya fajar. Pada malam tersebut, terus berlanjut turun kebaikan, keberkahan, dan para malaikat yang membawa rahmat dari Allah Swt untuk hambanya yang taat, hingga terbitnya fajar.
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Sebagai malam yang penuh kemuliaan, malam Lailatul Qadar tentunya memiliki keutamaan yang membedakannya dengan malam-malam lain di bulan ramadan. Pada malam Lailatul Qadar, para malaikat akan turun ke bumi dan memberi syafaat kepada orang-orang yang senantiasa menghidupkan Lailatul Qadar. Allah juga akan melapangkan rezeki bagi orang-orang yang senantiasa meminta dengan tulus dan dikehendaki-Nya.
Segala amalan baik yang dilakukan di malam Lailatul Qadar akan diberikan pahala berlipat ganda. Sebagai malam yang lebih mulia dari 1000 bulan, malam ini tidak bisa disamakan dengan malam-malam lain. Imam Mujahid, qotadah dan ulama besar lain berpendapat bahwa malam ini adalah malam yang begitu mulia dan utama.
Kamu bisa mengerjakan beberapa amalan seperti mendirikan salat, baik salat wajib dan sunah, membaca Alquran, berzikir, dan melakukan kebaikan di malam ini akan mendapatkan ketenangan serta kesejahteraan. Orang-orang yang senantiasa menghidupkan malam ini juga akan dijaga oleh para malaikat yang sedang turun ke bumi.
Penulis : Imelda Rahma/Fimela.com
Advertisement