Liputan6.com, Georgia - Seorang pria bernama George Montgomery membeli rumah pada tahun 2018. Ia tidak menyangka bahwa di dalamnya bersarang 100.000 lebah di dalamnya.
"Saya baru saja melihat sarangnya pada musim semi setelah saya membeli rumah ini," ujar Montgomery kepada CNN yang dikutip Rabu (13/5/2020).
Advertisement
"Anda dapat mendengar suara mereka terbang dan masuk ke dalam sarangnya," lanjutnya.
Pria berusia 26 tahun yang merupakan salah satu pekerja CNN, tak mau memikirkan untuk mengusirnya karena pasti memakan biaya yang sangat mahal.
Para lebah itu membangun sarang pada celah lantai atas dan bawah rumah Montgomery, mereka masuk melewati celah-celah kecil. Namun sarang-sarang lebah itu tidak akan merusak rumahnya.
"Lebah madu tidak menyebabkan kerusakan, dan selain itu mereka membuat madu yang manis dan lezat, aku berjanji itu adalah pengusir serangga yang mencari gula alami," ujarnya.
Pengusiran Dilakukan Pada Februari 2020
Pada Februari lalu, Montgomery mulai mengurusi sarang-sarang lebah yang berada di rumahnya. Dirinya menelepon salah satu pengusir lebah handal, Georgia Bee Removal.
Permbersihan sarang lebah itu membuat Montgomery harus membayar $ 1,000. Tak hanya itu, rumahnya ternyata memiliki jumlah lebah yang lebih banyak dari koloni normal.
Koloni lebah biasanya memiliki 10,000 hingga 80,000 lebah, sedangkan di rumah Montgomery memiliki 100.000 lebah.
Vakum pembersih lebah hanya dapat menampung 30,000 hingga 40,000 lebah. Dari pembersihan itu, terdapat bukti bahwa ada pembersihan lebah sebelumnya, dan mereka mendapatkan 60 pon sarang madu yang didonasikan kepada pengelola lokal.
Orang yang membersihkan sarang lebah Montgomery, Bobby Chaisson juga membagikan madu dari rumah Montgomery di halaman rumahnya untuk lebah-lebah lain.
Reporter: Yohana Belinda
Advertisement