SMRC: 60% Ekonomi Masyarakat Lebih Buruk Saat Pandemi Covid-19

Hampir tidak ada yang menyatakan sekarang lebih baik.

oleh Putu Merta Surya Putra diperbarui 12 Mei 2020, 17:17 WIB
Pamflet pemberitahuan terpasang pada tembok di kawasan Pasar Tanah Abang, Jakarta, Senin (11/5/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali memperpanjang penutupan sementara Pasar Tanah Abang hingga 22 Mei 2020 untuk mencegah penyebaran virus corona COVID-19. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) hari ini, merilis hasil temuan mereka yang dilakukan 5-6 Mei 2020. Salah satu temuannya memuat kondisi ekonomi masyarakat atau rumah tangganya di saat pandemi virus Corona atau Covid-19.

Dalam survei yang melibatkan 1.235 responden melalui wawancara telepon tersebut itu, menyatakan 60% keadaan ekonomi rumah tangga masyarakat sekarang lebih buruk dibanding sebelum adanya wabah Covid-19. 19% menyatakan jauh lebih buruk, 19% menyatakan tidak ada perubahan.

Hanya sekitar 1% yang menyatakan lebih baik, dan 1% memilih tidak menjawab/tidak tahu.

Karena itu, Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas, memandang bantuan pemerintah saat ini memang sangat diperlukan.

“Jauh lebih banyak yang menyatakan sekarang lebih buruk dibandingkan yang menyatakan lebih baik. Perbedannya sangat signifikan, hampir tidak ada yang menyatakan sekarang lebih baik,” kata Abbas, Selasa (12/5/2020).

Dalam survei tersebut juga melihat bagaimana masyarakat memandang ekonomi rumah tangga ke depan atau pascapandemi Covid-19. Sebanyak 29% menyatakan lebih buruk, 8% jauh lebih buruk dan 16% tidak ada perubahan.

Yang menyatakan lebih baik 27%, jauh lebik baik 2%, tidak tahu/tidak menjawab 17%.

 

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Bagaimana Ekonomi Nasional?

Hal pesimis lainnya juga ditunjukkan responden melihat ekonomi nasional hari ini. Sebanyak 69℅ menyatakan lebih buruk, kemudian 15% jauh lebih buruk, 8% tidak ada perubahan. Hanya yang menyatakan lebih baik 2%, dan tidak tahu/tak menjawab sebanyak 6%.

Ini seiring juga hasilnya, bahwa masyarakat masih pesimistis dengan keadaan ekonomi nasional pasca pandemi. Sebanyak 30% menyatakan lebih buruk, 7% jauh lebih buruk, dan 12℅ tidak ada perubahan.

Namun, sebanyak 25% menyatakan lebih baik, 2% jauh lebih baik, dan 23% tidak tahu atau tak menjawab.

“Bantuan sosial dari pemerintah diperlukan sampai pandemi berakhir dan warga bisa melakukan kegiatan normal. Maka keberlanjutan bantuan, menambah jumlah warga yang dibantu, mendaftar secara lebih baik warga yang wajib dibantu, dan memperbaiki mekanisme penyaluran bantuan hingga tepat sasaran adalah agenda-agenda mendesak bansos yang harus dilakukan pemerintah pusat dan daerah bersama-sama," pungkasnya.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya