Liputan6.com, Jakarta - Direktur Utama PT Angkasa Pura I (Persero) Faik Fahmi membeberkan beberapa strategi perusahaan agar dapat bertahan hidup di tengah kondisi yang tidak pasti akibat penyebaran virus Corona.
Salah satunya dengan memangkas belanja modal (capital expenditure atau capex) sebesar 39 persen serta belanja operasional (operational expenditure atau opex) sebesar 32 persen.
Advertisement
"Jadi kami melakukan efisiensi yang terstruktur dan terarah serta tetap memprioritaskan aspek operasional dan safety, karena di industri penerbangan ini aspek safety menjadi aspek yang sangat penting," kata Faik dalam sebuah diskusi virtual, Selasa (12/5/2020).
Lebih lanjut, terdapat beberapa kategori umum yang menjadi objek pemangkasan belanja perusahaan, belanja kategori non-esensial yang dipotong sebesar lebih dari 70 persen. Lalu, belanja kategori kontributor dipotong 20 hingga 85 persen.
Belanja Angkasa Pura I kategori akselerator dipangkas 10 hingga 20 persen dan belanja kategori esensial dipotong dengan ketat sebesar kurang dari 20 persen.
Detail Pemotongan
Faik Fahmi juga menyebutkan secara detail komponen per komponen yang mengalami pemotongan dan pemangkasan.
"Opex kita potong 32 persen, lalu capex ditunda dan dibatalkan sebanyak 39 persen, lalu ada pengurangan luasan operasional bandara sebesar 80 persen, dan pengurangan jam operasional 50 persen," jelas Faik Fahmi.
Komponen lainnya yang dipangkas ialah tenaga outsourcing sebesar 50 persen, pengurangan biaya umum sebesar 30 persen, penundaan biaya konsesi bandara dan relaksasi dividen sebesar 100 persen.
Advertisement