Proyek Konstruksi Jalan Tol Dihentikan Sementara pada 21-25 Mei

Sesuai dengan arahan dari Kementerian PUPR, untuk kegiatan proyek dan konstruksi di jalan tol dihentikan sementara.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 12 Mei 2020, 20:20 WIB
PT Hutama Karya (Persero) terus mengebut proyek Jalan Tol Trans Sumatera ruas Sigli-Banda Aceh (Sibanceh). (Dok Hutama Karya)

Liputan6.com, Jakarta - Sesuai dengan arahan dari Kementerian PUPR, untuk kegiatan proyek dan konstruksi di jalan tol dihentikan sementara, termasuk pekerjaan Scrapping Filling Overlay (SFO), rekonstruksi perkerasan, dan overlay yang berpotensi mengganggu lalu lintas mulai Kamis, 21 Mei 2020 pukul 00.00 sampai dengan Senin, 25 Mei 2020 pukul 24.00.

Hal tersebut diungkapkan oleh Jasa Marga Metropolitan Tollroad Division Head, Reza Febriano dalam Konferensi Pers Virtual Jasa Marga Siaga Lebaran Tahun 2020, Selasa (12/5/2020).

"Proyek kontruksi 21 Mei disetop sementara sampai 25 Mei 2020 pukul 24.00. Jadi kita pastikan pekerjaan konstruksi, baik itu pekerjaan peningkatan kapasitas maupun pekerjaan Scrapping Filling Overlay (SFO) ini akan kita hentikan pada periode waktu tersebut," kata Reza.

Sementara itu, pekerjaan pemeliharaan rutin SPM tetap dilakukan, misalnya penambahan lubang di jalan tol, penggantian lampu PJU dan lain-lain dengan mengacu pada protokol pencegahan Covid-19 serta protokol PSBB yang berlaku di daerah setempat.

Hal tersebut sejalan dengan Surat Kepala BPTJ No. BM.07.02-P/414 tanggal 8 Mei tentang Kesiapan Infrastruktur Jalan Tol dalam Menghadapi Masa Hari Raya Idul Fitri Tahun 2020/1441 H.

"Petugas siaga 24 jam, untuk lubang-lubang sudah kita siapkan tim satgas untuk melakukan penutupan," jelas Reza.

"Pembersihan saluran untuk mengantisipasi adanya genangan air di jalur tol, tempat mensiagakan kendaraan water tank untuk tetap sediakan air bersih, serta kerja sama dengan mitra kerja pemeliharaan," lanjut dia.


Banyak Daerah Terapkan PSBB, Trafik Jalan Nasional Turun 68 Persen

Suasana arus lalu lintas yang lengang di Jalan Raya Kawasan Jakarta, Rabu (25/3/2020). Meski hari ini merupakan libur nasional hari raya Nyepi, jalanan di Ibu Kota tampak lengang setelah imbauan untuk mengurangi aktivitas di luar rumah guna menekan penyebaran virus corona. (merdeka.com/Imam Buhori)

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan pemantauan dan evaluasi pada jalan nasional (non-tol) yang terdampak kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Berdasarkan pantauan Direktorat Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR, terjadi penurunan trafik jalan nasional selama PSBB di Pulau Jawa bervariasi di berbagai wilayah, mulai dari 33 persen hingga 89 persen dengan rata-rata 68 persen.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, layanan jalan tol dan non-tol tetap beroperasi sebagai jalur logistik untuk pergerakan barang kebutuhan pokok/pangan, alat kesehatan, serta layanan kesehatan/kendaraan medis. Selain itu, layanan tol juga diperbolehkan beroperasi untuk pergerakan orang pada skala lokal atau kawasan Jabodetabek.

"Kita bersama melaksanakan pesan Presiden Joko Widodo tentang pentingnya disiplin yang kuat bagi setiap warga dalam melaksanakan kebijakan work from home sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, serta untuk tidak mudik Lebaran pada tahun 2020 ini. Dengan demikian, trafik di jalan tol dan jalan nasional diharapkan dapat lebih menurun lagi," ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (29/4/2020).

Terdapat sejumlah jalan nasional di Pulau Jawa yang berada dalam wilayah PSBB, yakni di Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta, dan Jawa Timur. Di Banten terdapat empat ruas jalan nasional yang berada di wilayah PSBB, yakni ruas Merak-Bts Kota Cilegon dengan penurunan trafik sebesar 47 persen, ruas Bts Kota Cilegon-Bts Kota Serang sebesar 55 persen, Bts Kota Serang-Bts Kota Tangerang sebesar 58 persen, dan Jalan Daan Mogot (Tangerang - Bts DKI) sebesar 51 persen.

Selanjutnya di Jawa Barat juga terjadi penurunan lalu lintas harian rata-rata (LHR) di empat ruas jalan nasional, yakni ruas Jalan Soekarno Hatta (Bandung) sebesar 46 persen, ruas Bts Kota Padalarang-Bts Kota Bandung sebesar 66 persen, ruas Lintas Tengah (Bts Kota Cileunyi-Nagreg) sebesar 49 persen, dan ruas Lintas Utara (Bts Kab Subang/Karawang-Bts Kota Pamanukan) sebesar 33 persen.

Sementara di Jawa Tengah terdapat delapan ruas jalan nasional yang masuk wilayah PSBB dan mengalami penurunan lalu lintas. Antara lain ruas Losari Bts Provinsi Jabar-Pejagan dengan penurunan sebesar 83 persen, Jalan Siliwangi (Semarang) sebesar 84 persen, Bts Kota Rembang-Bulu (Bts Provinsi Jatim) sebesar 69 persen, Prupuk-Bts Kabupaten Tegal/Banyumas sebesar 79 persen.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya