Bisnis Batu Bara Adaro Tetap Stabil di Tengah Pandemi Corona

Saat ini penjualan batu bara Adaro masih normal di tengah pandemi Covid-19

oleh Pebrianto Eko Wicaksono diperbarui 12 Mei 2020, 20:40 WIB
Aktivitas pekerja saat mengolah batu bara di Pelabuham KCN Marunda, Jakarta, Minggu (27/10/2019). Berdasarkan data ICE Newcastle, ekspor batu bara Indonesia menurun drastis 33,24 persen atau mencapai 5,33 juta ton dibandingkan pekan sebelumnya 7,989 ton. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - PT Adaro Energy‎ menyatakan, bisnis batu baranya masih berjalan normal di tengah pandemi virus corona baru (Covid-19), sebab konsumen masih menjalankan kegiatan operasinya.

Presiden Direktur Adaro Energi Garibaldi Thohir mengatakan,‎ saat ini penjualan batu bara Adaro masih normal di tengah pandemi Covid-19. Sebab konsumen batubara Adaro merupakan perusahaan blue chip dan tersebar di seluruh dunia.

"Karena kita juga marketnya tersebar, jadi kita bisa mengalihkan ke negara lain up to first quarter masih ok," kata Garibaldi, di Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Dia menjelaskan, penyebaran virus corona yang tidak merata‎ pada setiap negara membuat penjualan batu bara tetap stabil, sebab masih ada konsumen yang menyerap batubara Adaro.

‎"Memang, terakhir ini, India melakukan lockdown, ada penurunan di pasar India. India lockdown. China ada penurunan. Tapi dari sisi Adaro, masih ok," ujarnya.

Dia mengungkapkan, saat ini kegiatan operasi pertambangan batu bara Adaro masih berjalan normal, sehingga pasokan batubara dapat memenuhi kebutuhan.

Chief Financial Office Adaro Energy Luckman Lie menambahkan, 90 persen konsumen batubara Adaro merupakan pembangkit listrik‎, hal ini juga membuat bisnis batu bara tetap stabil. Pasalnya, meski beberapa negara memberlakukan karantina wilayah (lockdown) namun pembangkit harus tetap beroperasi untuk memenuhi kebutuhan konsumsi listrik.

‎"Jadi, itu yang kita bersyukur, customer kita masih jalan. Makanya kondisi masih oke,"‎ tutupnya.


Adaro Sumbang Rp 20 Miliar Bantu Pemerintah Perangi Virus Corona

Han Yi, petugas medis dari Provinsi Jiangsu, bekerja di bangsal ICU Rumah Sakit Pertama Kota Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, 22 Februari 2020. Para tenaga medis dari seluruh China telah mengerahkan upaya terbaik mereka untuk mengobati para pasien COVID-19 di rumah sakit tersebut. (Xinhua/Xiao Yijiu)

PT Adaro Energy Tbk (Adaro) menyalurkan bantuan senilai Rp 20 miliar kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk membantu program pemerintah  memerangi Coronavirus Disease (Covid-19).

"Saya berharap teman-teman swasta bisa membantu pemerintah dan BNPB. Kita dalam kondisi peperangan melawan COVID-19," kata Presiden Direktur PT Adaro, Garibaldi Thohir melalui Konferensi pers di Kantor BNPB pada Senin (23/3).

Garibaldi kemudian menyebut bahwa saat ini merupakan momentum yang tepat bagi perusahaan swasta lainnya, untuk aktif terlibat membantu pemerintah Indonesia berjuang melawan pandemi virus Covid-19 di berbagai wilayah Indonesia. 

Turut hadir dalam konferensi tersebut Doni Monardo selaku ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19, yang mengapresiasi PT Adaro Energy yang dinilai perduli terhadap penanganan pandemi virus Covig-19 di tanah air. 

Ia kemudian menyebut bahwa dana bantuan  sebesar Rp 20 miliar dari Adaro akan  dimaksimalkan sebaik mungkin, seperti  bagi para tenaga medis dan prajurit TNI yang menjadi garda terdepan dalam memerangi virus Corona.

Selain itu, dana bantuan dari PT Adaro juga akan dialokasikan untuk penyediaan alat transportasi, yakni mobil yang diperuntukan bagi pasien yang terjangkit virus Covid-19

"Jadi, marilah semua menjadi pahlawan kemanusian dan mengikuti langkah PT Adaro," pungkas Doni.

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya