Liputan6.com, Polman - Foto pasien positif Covid-19 sedang mengendarai sepeda motor menuju puskesmas di Kabupaten Polman viral di media sosial. Pasien itu diketahui berinisial NA (22) warga Desa Rea, Kecamatan Binuang, ia seorang santri yang baru balik dari pesantren di Temboro, Magetan, Jawa Timur, dinyatakan positif Covid-19 pada 9 Mei lalu.
Foto itu memunculkan perdebatan di kalangan warganet Polman. Mereka heran, mengapa pasien positif Covid-19 bisa bebas mengendarai sepeda motor. Ada pula yang mempertanyakan kinerja gugus tugas, yang tidak langsung menjemput pasien untuk menjalani karantina ditempat yang sudah disipakan pemerintah.
Juliani salah seorang warga mengatakan, gugus tugas terkesan membedakan pasien Covid-19 yang ada di daerah mereka. Karena upaya penanganan pasien berbeda dengan daerah lainnya di Polman. Seperti di Kandemeng, Kecamatan Balanipa, ketika pasien dinyatakan positif langsung dijemput untuk menjalani karantina.
Baca Juga
Advertisement
"Kami atas nama relawan desa dan kelurahan yang ada di kecamatan Binuang merasa kecewa atas kejadian ini, dan berharap jangan lagi ada yang diperlakukan seperti kasus pasien di Desa Rea, kapan dan di mana pun," kata Juliani kepada Liputan6.com, Selasa (12/05/20).
Sementara itu, Kepala Puskesmas Binuang Nurhayati menjelaskan terkait foto itu, kejadiannya saat pasien dan keluarganya dijemput oleh tenaga medis untuk melakukan pengambilan tes swab di puskesmas. Pasien tidak ikut naik di ambulans agar tidak berbaur dengan anggota keluarga lainnya.
"Pasien tersebut akan menjalani tes swab untuk kedua kalinya di puskesmas. Selain pasien ini, ada lima orang anggota keluarga lainnya yang diambil spesimen swabnya, yakni kedua orangtua dan tiga adiknya," katanya.
Kepala Dinas Kesehatan Polman Andi Suaib Nawawi mengatakan, bukan suatu yang salah jika pasien positif Covid-19 mengendarai sepeda motor seorang diri ke puskesmas. Asalkan pasien tidak berboncengan dengan orang lain saat ke sana.
"Tidak jadi masalah, yang penting menerapkan physical distancing menjaga jarak. Pasien tidak ikut di ambulans untuk menghindari berbaur dengan keluarganya," kata Suaib.
Suaib mengungkapkan, sebenarnya, pasien sudah direncanakan akan dijemput oleh gugus tugas untuk menjalani karantina. Namun, karena ada kegiatan pelatihan pemulasaraan jenazah Covid-19 di lokasi karantina, maka penjemputan itu tertunda.
"Selasa 12 Mei kemarin, pasien NA di Desa Rea, Binuang akan dibawa ke tempat karantikan di Stadion, Sport Center Polewali. Tetapi ada kegiatan Dinkes dengan Kemenag Polman di sana, makanya tertunda," ungkap Suaib.