Liputan6.com, Jakarta Selama pandemi COVID-19, Anda bisa olahraga di rumah bersama anak. Cara ini punya manfaat berharga karena bentuk latihan secara langsung akan melatih kemampuan gerak motorik tubuh, mendekatkan hubungan fisik maupun psikologis antara orangtua dan anak.
Menurut dokter spesialis kedokteran olahraga Michael Triangto, anak akan belajar untuk menirukan berbagai gerakan latihan yang dilakukan orang tuanya. Manfaat kelak di masa depan, anak bisa memulai olahraga secara serius.
Advertisement
"Saat pandemi COVID-19, orangtua bisa menghabiskan waktu olahraga bersama bayi dan anak. Gunakan berbagai peralatan yang ada di sekeliling ruangan, seperti dinding, lantai, sofa, ranjang, dan meja," terang Michael dalam keterangan tertulis yang diterima Health Liputan6.com, ditulis Rabu (13/5/2020).
Ia mencontohkan, latihan dan gerakan yang dapat dicoba orangtua dan anak. Latihan aerobik dengan berjalan bersama dengan anak berkeliling ruangan atau berdansa bersama bayi. Untuk latihan anaerobik juga melatih kekuatan dan daya tahan otot-otot tubuh di bagian-bagian tertentu.
"Latihannya ada sit-up untuk melatih otot-otot lengan, dada dan torso. Anak berbaring dan ibu dalam posisi di atas, dengan kedua lutut dan tangan menumpu pada lantai. Crunch, melatih otot-otot perut. Posisikan tubuh di lantai, kaki ditekuk. Dan anak berada di atas perut. Anda bisa bergerak layaknya sit up, sambil memegang si kecil agar tidak jatuh," lanjut Michael.
Latihan Otot Tubuh dan Bokong
Latihan memperkuat otot tubuh juga bisa dilakukan. Gerakan plank untuk melatih daya tahan otot-otot tubuh. Tubuh Anda bisa dalam posisi push up di lantai. Tapi lengan bertumpu pada lantai. Si kecil bisa sebagai beban ibu. Anak berada di punggung ibu. Minta anak agar berpegangan yang kuat supaya tidak jatuh.
"Latihan squat untuk melatih otot-otot bokong dan tungkai boleh dicoba. Caranya, tubuh dalam posisi setengah berdiri. Lebarkan kedua kaki. Sementara itu, anak berbaring. Anda bisa naik turun sembari berpegangan pada anak," lanjut Michael.
Ada juga gerakan bridge untuk melatih otot-otot bokong. Anda setengah berbaring di lantai, dengan tubuh sedikit diangkat. Kedua lengan dan kaki menumpu pada lantai. Kemudian anak bisa berbaring di atas perut Anda. Posisikan kepala anak di antara paha dan kaki si kecil berada di dada Anda.
Anda juga bisa melatih otot-otot tungkai atas dengan gerakan leg extention. Cukup duduk di kursi, angkat kaki silih berganti sejajar dengan tubuh. Si kecil bisa asyik bercengkerama di kaki Anda, alih-alih sebagai beban. Tak lupa, pegang tubuh anak agar tidak jatuh.
Advertisement
Tidak Perlu sampai Terengah-engah
Michael menegaskan, sebelum melakukan olahraga bersama anak, perlu dimengerti terlebih dahulu apa yang menjadi tujuan latihan. Bahwa demi kesehatan harus memiliki unsur permainan karena Anda olahraga bersama anak, sehingga keceriaan harus menjadi ciri khas dari olahraga tersebut.
Setiap latihan harus ada frekuensi. Latihan diharapkan dilakukan 3 -5 kali seminggu dengan intensitas cukup yang ringan saja.
"Karena akan melibatkan bayi dan anak-anak. Untuk memastikan intensitas latihan yang dilakukan tetap berada di area berintensitas ringan, maka pada saat melakukannya, kita maupun anak-anak tidak perlu berlatih sampai terengah-engah," jelas Michael.
Waktu saat melakukan latihan adalah 30-50 menit per minggu. Aturan tersebut sesuai dengan anjuran American College of Sports Medicine.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Advertisement