BPIP Membumikan Pancasila dengan Dongeng dan Permainan

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengatakan, nilai-nilai Pancasila bisa dipelajari melalui dongeng dan permainan tradisional.

oleh Yopi Makdori diperbarui 13 Mei 2020, 09:30 WIB
Patung Garuda Pancasila Terbesar di Indonesia berada di Monumen Pancasila Sakti (Liputan6.com/Balgoraszky Arsitide Marbun)

Liputan6.com, Jakarta - BPIP menggandeng Komunitas Permainan Rakyat Tradisional Indonesia (KPOTI) memperkenalkan Pancasila dalam tindakan kepada pelajar kelas 5 Sekolah Global Sevila pada Selasa 12 Mei 2020. Metode penyampaian yang digunakan adalah melalui dongeng dan permainan tradisional.

Hal ini sekaligus untuk membumikan nilai yang terkandung dalam dasar negara tersebut kepada anak-anak.

Karena ada peraturan PSBB, kegiatan dilakukan secara daring. Meski demikian, hal itu tidak menurunkan antusiasme para pelajar.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengatakan, nilai-nilai Pancasila bisa dipelajari melalui dongeng dan permainan tradisional.

“Dalam dongeng dan permainan tradisional, banyak nilai-nilai Pancasila yang dapat dipelajari, sambil bermain dan tetap di rumah,” ujar Yudian kepada melalui keterangan tertulisnya, Jakarta, Selasa (12/5/2020).

Serangkaian kegiatan yang dilakukan antara lain, dongeng yang dibawakan oleh Kak Martha dari BPIP, dan permainan tradisional yang diajarkan kepada para peajar oleh Kang Zaini dari KPOTI.

Secara garis besar, tujuan dari mendongeng dan permainan tradisional adalah menyampaikan nilai-nilai Pancasila kepada para pelajar di Sekolah Global Sevila.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Lebih Paham

Deputi Bidang Pengendalian dan Evaluasi BPIP, Rima Agristina mengungkapkan, melalui dongeng dan permainan tradisional, anak-anak lebih bisa memahami bagaimana nilai-nilai Pancasila dilaksanakan dalam tindakan keseharian.

Kegiatan ini akan dilaksanakan lagi pada hari ini, Rabu (13/5/2020).

Diharapkan, kegiatan serupa bisa dilakukan dengan melibatkan sekolah-sekolah yang ada di tanah air. Sehingga, para pelajar bisa dengan mudah memahami nilai-nilai Pancasila dan mempraktikan dalam tindakan sehari-hari. Jika sudah begitu, nilai-nilai Pancasila bisa dianggap membumi di masyarakat.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya