KBRI Washington DC Pantau Kondisi WNI di AS Saat Pandemi Corona Via Virtual Meeting

KBRI Washington DC memastikan kondisi WNI melalui kegiatan sapa masyarakat atau diaspora Indonesia.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 13 Mei 2020, 11:28 WIB
Foto 11 Maret 2020, Gedung Putih di Washington DC, Amerika Serikat (AS). Presiden AS Donald Trump pada Rabu (11/3) mengatakan negaranya akan menangguhkan semua perjalanan dari negara-negara Eropa, kecuali Inggris, selama 30 hari dalam upaya memerangi virus corona Covid-19. (Xinhua/Liu Jie)

Liputan6.com, Washington DC - Sebagai salah satu cara untuk terus menjalin komunikasi dengan berbagai kalangan Warga Negara Indonesia (WNI) dan diaspora Indonesia di Amerika Serikat (AS) pada masa pandemi, KBRI Washington DC sejak awal merebaknya wabah Virus Corona COVID-19 telah menjalankan kegiatan “Sapa Masyarakat/Diaspora Indonesia.”

Sebagai salah satu bagian dari program tersebut, Kuasa Usaha Ad Interim (KUAI)/Wakil Duta Besar RI untuk AS pada hari Minggu, 10 Mei 2020 berkesempatan menyapa masyarakat Muslim Indonesia yang tinggal di ibu kota AS dan daerah sekitarnya melalui virtual meeting yang diselenggarakan oleh IMAAM (Indonesian Muslim Association in America) Center.

Dalam pertemuan tersebut, KUAI/Wakil Dubes RI, Iwan Freddy Hari Susanto, menyampaikan rasa bangganya melihat semangat masyarakat Muslim Indonesia di AS yang tetap antusias, khidmat, dan khusyuk menjalankan dan mengisi ibadah puasa Ramadan di tengah suasana pandemik.

"Pertemuan daring (online) ini menjadi sangat penting, bukan hanya dalam rangka menjaga dan memperkuat tali silaturahim antar anak bangsa di perantauan, namun juga untuk saling memberikan dorongan semangat agar terus sehat", ucap Iwan.

"Yang lebih menyenangkan adalah melihat masyarakat Indonesia di AS dalam kondisi sehat wal’afiat. KBRI Washington DC akan terus mendampingi dan memberikan perlindungan secara maksimal bagi semua WNI. Terlebih dalam situasi sulit seperti saat ini", lanjutnya menegaskan prioritas kerja KBRI Washington DC saat ini.


Dijalankan di Sela Kegiatan Agama

Pemandangan bendera nasional AS yang berkibar setengah tiang di Gedung Putih, Washington DC, Minggu (4/8/2019). Presiden Donald Trump memerintahkan bendera dikibarkan setengah tiang selama lima hari sebagai simbol dukacita atas dua penembakan massal di El Paso, Texas, dan Ohio. (Eric BARADAT/AFP)

Pertemuan daring ini dilakukan di sela-sela kegiatan kajian keagamaan yang secara rutin digelar oleh Pengurus IMAAM Center dalam rangka mengisi aktivitas ibadah puasa selama bulan Ramadhan 1441 H. Di samping ratusan jamaah, di mana salah satunya berada di Negara Bagian Florida, pertemuan tersebut juga diikuti oleh para pengurus IMAAM Center, termasuk Arif Mustofa selaku Presiden IMAAM, Ustad Fahmi Zubir Zakaria yang merupakan Imam IMAAM Center, dan Ketua Dewan Penasehat Amang Sukasih serta pengurus IMAAM Center.

Usai menyapa, KUAI/Wakil Dubes RI mempersilakan pengurus dan para jamaah IMAAM Center untuk menyampaikan pertanyaan. Diantara pertanyaan para jamaah terkait dengan kondisi hubungan RI-AS hingga berbagai upaya perlindungan WNI yang dilakukan oleh KBRI Washington DC selama pandemi.

KUAI memanfaatkan pertemuan tersebut untuk menyampaikan perkembangan hubungan bilateral RI-AS yang terus berjalan dengan baik, seperti tercermin antara lain dari komunikasi yang terus dijalin secara kuat, baik di tingkat kepala negara, menteri, kalangan bisnis, hingga kalangan masyarakat kedua negara.

Selain melalui pertemuan online, sejak merebaknya Covid-19, KUAI dan jajarannya di KBRI Washington DC melalui program “Sapa Masyarakat/Diaspora Indonesia” ini juga secara rutin menyapa atau berbicara dengan berbagai kalangan WNI di AS, baik tokoh masyarakat dan lansia, mahasiswa/pelajar, maupun pekerja migran khususnya anak buah kapal (ABK) kapal pesiar dan diaspora Indonesia, melalui komunikasi secara langsung guna mengecek dan memastikan kondisi mereka.

Tim Satuan Tugas penanganan dampak Covid-19 yang dibentuk KBRI Washington DC juga telah memberikan bantuan langsung kepada masyarakat Indonesia di AS, baik dalam bentuk penyuluhan kesehatan rutin, pemberian masker, pembagian alat pengukur suhu tubuh/termometer, hingga bantuan sembako.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya