Jam Kematian Donald Trump Karya Pembuat Film Asal New York Jadi Sorotan

Tampak jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 di New York, AS dalam sebuah layar iklan yang baru - baru ini ditampilkan di Times Square.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 13 Mei 2020, 11:58 WIB
Layar iklan di Times Square, New York, AS menampilkan jumlah kematian di kota tersebut. Layar iklan yang dipasang di Times Square itu disebut sebagai "Jam Kematian Trump." (Photo credit: (AFP Photo/TIMOTHY A. CLARY)

Liputan6.com, New York- Pemandangan berbeda terlihat di Times Square New York. Sebuah layar yang biasanya terpampang iklan, kini justru memajang jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 di salah satu negara bagian Amerika Serikat.

Menurut si pembuat, angka itu menandai tanggapannya terkait Presiden Donald Trump yang seharusnya bisa bertindak lebih cepat terhadap penyebaran virus, sehingga korban jiwa tak banyak. 

Layar iklan yang dipasang di Times Square itu disebut sebagai Trump Death Clock atau "Jam Kematian Trump", seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (13/5/2020). 

Jam yang dipasang di atap gedung Times Square itu dibuat oleh pembuat film bernama Eugene Jarecki. Pria yang berbasis di New York dan telah memenangkan penghargaan di Sundance Film Festival sebanyak dua kali. 

Jumlah kematian akibat Virus Corona COVID-19 di New York pada Senin 11 Mei menunjukkan lebih dari 48.000 kematian dari total lebih dari 80.000, yang sejauh ini merupakan penghitungan tertinggi di dunia.

Saksikan Video Berikut Ini:


Fauci Tentang Tanggapan Pemerintah Terhadap Virus

Layar menunjukkan ucapan terima kasih terhadap petugas kesehatan terlihat di Times Square, New York, AS, Senin (27/4/2020). Menurut Center for Systems Science and Engineering di Universitas Johns Hopkins hingga 29 April 2020 WIB, jumlah kasus COVID-19 di AS melampaui 1 juta. (Xinhua/Michael Nagle)

Eugene Jarecki menjelaskan dalam postingan di Medium, bahwa jam itu berdetak pada asumsi bahwa 60 persen dari kematian Virus Corona COVID-19 di Amerika Serikat dapat dicegah seandainya Presiden Donald Trump menerapkan jarak sosial wajib dan penutupan sekolah hanya seminggu lebih awal dari yang seharusnya, pada 9 Maret alih-alih 16 Maret.

60 persen adalah perkiraan konservatif yang dihitung oleh ahli, setelah komentar yang dibuat pada pertengahan April oleh pakar penyakit menular terkemuka AS Anthony Fauci, menurut penjelasan Eugene. 

Pendapat Anthony Fauci mengatakan bahwa jika "Anda memulai mitigasi lebih awal, Anda bisa menyelamatkan nyawa."

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya