Gula dan Bawang Merah Mahal, Jokowi Curiga Ada yang Mainkan Harga

Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk mencari penyebab masih mahalnya harga gula pasir dan bawang merah.

oleh Lizsa Egeham diperbarui 13 Mei 2020, 12:37 WIB
Presiden Jokowi saat menghadiri KTT Luar Biasa G20 secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti harga gula pasir dan bawang merah yang masih tinggi. Jokowi telah memerintahkan jajarannya untuk mencari penyebab masih mahalnya harga gula pasir dan bawang merah.

Jokowi mengungkapkan sejumlah kemungkinan yang membuat tingginya harga gula pasir dan bawang merah. Salah satuhya, dia curiga ada pihak yang sengaja memainkan harga dua bahan pokok itu demi meraup keuntungan besar.

"Saya ingin ini dilihat masalahnya ada dimana, apakah urusan distribusi ataukah stoknya yang kurang, atau ada yang sengaja mempermainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas melalui video conference, Rabu (13/5/2020).

Menurut dia, harga bawang merah kini mencapai Rp 51 ribu per kilogram. Padahal, harga eceran tertinggi (HET) untuk bawang merah yakni, Rp 32 ribu per kilogramnya.

Sementara itu, harga gula pasir Rp 17 ribu hingga Rp 17.500, lebih tinggi dari harga eceran yakni Rp 12.500. Padahal, daya beli masyarakat di tengah pandemi virus corona (Covid-19) sedang menurun.

"Saya minta betul-betul di cek di lapangan, di kontrol sehingga harga bisa terkendali dan masyarakat bisa menaikkan daya belinya," jelas Jokowi.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Upaya Pemerintah

Pemerintah pun telah meluncurkan bantuan sosial (bansos) tunai untuk 9 juta keluarga, bantuan langsung tunai (BLT) desa dari dana desa untuk 11 juta keluarga penerima manfaat.

Kemudian, kartu sembako, Program Keluarga Harapan (PKH), dan padat karya tunai.

"Kita harapkan ini akan meningkatkan daya beli masyarakat," tutur Jokowi.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya