Liputan6.com, Jakarta - Ericsson dan Indosat Ooredoo menandatangani perjanjian kerja sama untuk meluncurkan Ericsson Operations Engine. Ia merupakan model berbasis kecerdasan buatan dan berfokus pada konsumen di Indonesia.
"Melalui kerja sama dengan Ericsson, Indosat Ooredoo akan dapat membangun pengaturan operasi jaringan yang efisien dan sepenuhnya otomatis dengan teknologi kecerdasan buatan terbaru, sistem analitik berbasis data dan machine learning, yang berfokus pada mutu layanan dan pengalaman pengguna," ujar Vikram Sinha, Chief Operation Officer Indosat Ooredoo dalam keterangan tertulis.
Baca Juga
Advertisement
Vikram meyakini model baru ini akan membantu perusahaan dalam mengelola peningkatan kebutuhan dan memenuhi kebutuhan pelanggan secara lebih baik.
Mulai Juli 2020 hingga lima tahun ke depan, Ericsson akan menerapkan teknologi automasi, machine learning, dan kecerdasan buatan guna meningkatkan performa jaringan dan pengalaman pengguna Indosat Ooredoo.
Selain itu, perusahaan asal Swedia tersebut akan menangani pengelolaan pusat operasi jaringan Indosat Ooredoo dan pemeliharaan lapangan di seluruh Indonesia.
Terbukti secara global
Adapun Jerry Soper, Country Head Ericsson Indonesia, menyebut kemampuan Ericsson dalam mengelola dan menjalankan jaringan multivendor dan multiteknologi telah terbukti secara global.
"Kontrak ini adalah bukti kepercayaan yang berkelanjutan pada produk dan solusi end-to-end kami untuk operasi jaringan Indosat Ooredoo. Kami akan terus mendorong pengetahuan berbasis data untuk memberikan kinerja lebih baik, yang berfokus pada pengalaman pengguna," kata Jerry.
Di Indonesia, Indosat Ooredoo dan Ericsson telah menjalin kemitraan sejak lama dalam hal teknologi jaringan yang mencakup 2G, 3G, 4G, dan uji coba 5G secara langsung belum lama ini.
Advertisement
Perluasan kemitraan
Kontrak baru ini merupakan perluasan dari kemitraan yang telah terjalin antara Ericsson dan Indosat Ooredoo di Indonesia.
Kerja sama ini disebut akan meningkatkan investasi global Ericsson dalam pemutakhiran teknologi jaringan terotomatisasi guna mendorong daya saing Indosat Ooredoo dan semakin meningkatkan efisiensi dalam hal operasional, energi, dan biaya, serta kemampuan jaringan lebih kuat.
(Why/Ysl)