Yuk Peduli Nasib Guru PAUD dengan Ikut Berdonasi

Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh lini kehidupan. Tak terkecuali pada proses pengajaran anak usia dini. Fasiltas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditutup sementara hingga kondisi kembali normal.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 15 Mei 2020, 09:11 WIB
Murid-murid Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pelopor belajar di sebuah bangunan kelas tidak permanen di Desa Cibeuteung, Ciseeng, Bogor, Rabu (19/2/2020). Sudah sejak 2009, PAUD yang memiliki 30 murid ini belajar pada bangunan sederhana menumpang di tanah orang lain. (merdeka.com/Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi COVID-19 berdampak pada seluruh lini kehidupan. Tak terkecuali pada proses pengajaran anak usia dini. Fasiltas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) ditutup sementara hingga kondisi kembali normal. 

Neni Nurul Khotimah, seorang guru PAUD di Bandung, menjadi salah satu yang terdampak. Honor yang didapatkannya tidak banyak. Dan pandemi COVID-19 turut memengaruhi jumlah honor yang peroleh.

Menurut Neni, gajinya sebelum pandemi adalah Rp500.000 per bulan. Kini, setelah pandemi, nominal gaji yang didapatnya semakin menurun hingga Rp200.000.

“Ada sebagian orangtua yang tidak bisa bayar SPP, jadi gaji guru juga menurun,” ujar Neni kepada Liputan6.com, (13/5/2020).

Ia berharap guru PAUD lebih diperhatikan dari segi tunjangan dan bantuan untuk prasarana sekolah. Terutama sekolah PAUD di desa atau daerah. “Karena pendidikan pada masa golden age itu sangat penting untuk pertumbuhan anak.”

Menurut data Pengurus Pusat Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (PP HIMPAUDI), honor guru PAUD dengan nominal Rp0 sampai Rp250 ribu menduduki jumlah terbanyak yaitu 76,1 persen.

Honor dengan nominal Rp250 ribu sampai Rp500 ribu sebanyak 12 persen, Rp500 ribu hingga Rp750 ribu sebanyak 2,1 persen, dan yang mendapat gaji Rp750 ribu ke atas hanya 0,3 persen.

“Sedang yang tidak mengisi data pendidik ada 9,5 persen,” seperti dikutip dari presentasi Ketua Umum PP HIMPAUDI, Netti Herawati.

Netti menambahkan, kondisi pandemi membuat honor guru PAUD terhambat. "Tapi mereka tetap ikhlas mengajar bahkan dengan cara PAUD from homengajar secara daring," kata Netti kepada Liputan6.com, Rabu (13/5/2020).

Untuk terus melakukan proses belajar, HIMPAUDI memberi bantuan berupa pulsa. Hingga kini, 60 persen PAUD beroperasi secara informal dengan melakukan pembiayaan mandiri, tambahnya.

Simak Video Berikut Ini:


Ayo Berdonasi untuk Guru PAUD

Untuk memberikan dukungan kepada guru PAUD yang senantiasa berdedikasi mencerdaskan anak bangsa, Liputan6.com bekerja sama dengan Kitabisa.com membuka penggalangan dana.

Dana yang terkumpul akan disalurkan kepada para guru PAUD sebagai bentuk motivasi atau dorongan agar tetap semangat mengajar di tengah pandemi COVID-19 melalui HIMPAUDI (Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Usia Dini Indonesia.

Cara Berdonasi

Klik "Donasi Sekarang"

Masukan nominal donasi

Pilih metode pembayaran (GO-PAY/Transfer VA BCA/ VA Mandiri/DANA)

Segera transfer dengan nominal yang sesuai.

Load More

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya