Liputan6.com, Jakarta Bagi umat Muslim, perang Badar merupakan peristiwa besar. Sebab, peristiwa merupakan pertempuran besar pertama umat Islam melawan musuh. Dengan pertolongan Allah, kaum Muslim menang, meski kalah jumlah.
Saking hebatnya, Allah SWT sampai menamainya sebagai Yaum Al Furqan (hari pembeda) karena pada hari itu dibedakanlah mana yang haq dan batil. Saat itu pula Allah menurunkan pertolongan besar untuk kaum Muslimin dan memenangkan mereka atas musuh-musuhnya.
Advertisement
Sungguh sebuah kemenangan yang luar biasa bagi umat Muslim. Untuk itu bertepatan dengan bulan Ramadan, seperti dikutup dari dream.co.id, kami mencoba memberikan 6 fakta tentang perang Badar. Berikut ulasannya:
1. Berlangsung di bulan Ramadan
Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadan, 2 tahun setelah Rasullulah SAW hijrah ke Madinah.
2. Badr berjarak 70 mil dari Madinah
Tempat perang Badar berjarak 70 mil dari Madinah. Jika berjalan melalui jalur darat dengan menggunakan mobil, maka memakan waktu sekitar 1 Jam 45 Menit. Pada masa Rasullulah SAW mungkin jauh lebih lama.
Saksikan Video Menarik Berikut Ini
Perang Badar Diceritakan dalam Al-Quran
3. Peristiwa Perang Badar disinggung dalam Al-Quran.
Pertempuran Badar disinggung lewat beberapa ayat di dalam Quran Surah Ali-'Imran:
QS 3: 123 : Sungguh Allah telah menolong kamu dalam peperangan Badar, padahal kamu adalah (ketika itu) orang-orang yang lemah. Karena itu bertakwalah kepada Allah, supaya kamu mensyukuri-Nya.
QS 3: 124 : (Ingatlah), ketika kamu mengatakan kepada orang mukmin: " Apakah tidak cukup bagi kamu Allah membantu kamu dengan tiga ribu malaikat yang diturunkan (dari langit)?"
QS 3: 125 : Ya (cukup), jika kamu bersabar dan bersiap-siaga, dan mereka datang menyerang kamu dengan seketika itu juga, niscaya Allah menolong kamu dengan lima ribu Malaikat yang memakai tanda.
QS 3: 126 : Dan Allah tidak menjadikan pemberian bala bantuan itu melainkan sebagai khabar gembira bagi (kemenangan)mu, dan agar tenteram hatimu karenanya. Dan kemenanganmu itu hanyalah dari Allah Yang Maha Perkasa.
Advertisement
Umat Islam Kalah Jumlah
4. Umat Islam kalah jumlah
Tentara Muslim kalah jumlah dari pasukan Quraisy, dengan rasio 1: 3. Kaum Muslimin hanya berjumlah 313 sementara kaum Quraisy memiliki lebih dari 950 orang.
Hampir seluruh sahabat Rasullulah seperti Abu Bakr, Umar, Ali, Hamza, Mus`ab ibn 'Umair, Az-Zubair bin Al-'Awwam, Ammar ibn Yasir, dan Abu Dzar al-Ghifari, mengambil bagian dalam peperangan.
Hanya Utsman yang tidak bisa ikut peperangan karena diinstruksikan oleh Rasulullah SAW untuk merawat istrinya Ruqayyah--merupakan putri Rasulullah--yang sedang sakit.
5. Malaikat membantu peperangan
Sekitar 5000 malaikat membantu kaum Muslim untuk mendapatkan kemenangan atas kaum Quraisy yang memiliki pasukan dan persenjataan lebih baik.
Korban berjatuhan di pihak muslim
6. Korban
Sebanyak 14 sahabat Rasullulah syahid dalam pertempuran Badar. Nama mereka tercantum di lokasi:
1) Sayyidina 'Umayr ibn Abi Waqas.
2) Sayyidina Safwan ibn Wahb.
3) Sayyidina Dhu-Shimalayn ibn 'Abdi.
4) Sayyidina Mihja 'ibn Salih.
5) Sayyidina 'Aqil bin al-Bukayr.
6) Sayyidina 'Ubaydah ibn al-Harith.
7) Sayyidina Sa'ad ibn Khaythama.
8) Sayyidina Mubashir ibn 'Abd al-Mundhir.
9) Sayyidina Harithah ibn Suraqah.
10) Sayyidina Rafi 'ibn Mu'ala.
11) Sayyidina 'Umayr ibn Humam.
12) Sayyidina Yazid ibn al-Harith.
13) Sayyidina Mu'awidh ibn al-Harith.
14) Sayyiduna 'Awf ibn al-Harith.
Sementara 70 orang dari tentara Quraisy tewas, termasuk salah satu komandan mereka, Abu Jahl. Banyak dari mereka yang dibawa sebagai tawanan kaum Muslimin yang kemudian ditebus.
Tahanan perang diperlakukan dengan bermartabat dan hormat. Sebuah kejadian yang menunjukkan hal ini disebutkan di dalam Sahih Al-Bukhari:
Jâbir menceritakan: "Setelah Pertempuran Badar, tawanan perang dibawa. Di antara mereka adalah al-`Abbas. Dia tidak mengenakan baju, jadi Rasullulah mencarikan kemeja untuknya. Ternyata kemeja 'Abdullah b. Ubayy adalah ukuran yang tepat, jadi Nabi memberikannya kepada al-`Abbas untuk mengenakan dan mengganti baju Abdullah dengan bajunya sendiri.
Peristiwa perang Badr yang berat melawan kafir mengandung pelajaran bahwa pertolongan Allah itu diberikan kepada yang berdo’a dan usaha. Keseimbangan do’a dan usaha itulah yang mesti tetap dipraktikkan dan diterapkan dalam segala aspek kehidupan.
Advertisement