Survei BI: Penjualan Properti Turun Tajam di Kuartal I 2020

Terjadi pelambatan kenaikan harga properti dan penurunan penjualan properti di kuartal I 2020.

oleh Athika Rahma diperbarui 13 Mei 2020, 15:40 WIB
Pengunjung melihat maket perumahan di pameran properti di Jakarta, Kamis (8/9). Dengan dilonggarkannya rasio LTV, BI optimistis pertumbuhan KPR bertambah 3,7%year on year (yoy) hingga semester I-2017. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta Bank Indonesia (BI) mempublikasikan survei harga properti residensial di pasar primer. Dalam survei tersebut, disebutkan terdapat pelambatan kenaikan harga properti dan juga penurunan penjualan properti di kuartal I 2020.

Tercatat, Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) kuartal I 2020 melambat 1,68 persen, lebih rendah dibanding kuartal sebelumnya yaitu 1,77 persen dan periode yang sama tahun sebelumnya yaitu 2,06 persen.

"Perlambatan Indeks Harga Properti Residensial terutama terjadi pada rumah tipe menengah dan besar, yang masing-masing tercatat tumbuh 1,36 persen yoy dan 0,86 persen yoy," demikian dikutip dari hasil survei BI, Rabu (13/5/2020).

Adapun, wilayah pertumbuhan IHPR yang tertinggi ialah kota Medan, yaitu 7,14 persen yoy dan Makassar yaitu 2,43 persen yoy.

Survei BI juga menyebutkan, perlambatan Indeks Harga Properti Residensial diperkirakan akan berlanjut di triwulan II 2020 dengan pertumbuhan sebesar 1,56 persen yoy.

 


Penjualan

Pengunjung mendapatkan penjelasan saat pameran properti Mandiri Fiesta Expo di Jakarta, Selasa (12/11/2019). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. menggandeng Sinar Mas Land menyelenggarakan ajang promo Mandiri Fiesta Expo pada 12-17 November 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Untuk penjualan, tercatat penurunan yang cukup tajam pada kuartal I 2020 yaitu sebesar -43,19 persen yoy untuk properti residensial.

Angka ini jauh lebih rendah dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh meskipun hanya 1,19 persen. Penurunan juga terjadi di seluruh tipe rumah.

Sementara, dana internal perusahaan masih mendominasi sumber pembiayaan utama proyek perumahan dengan kontribusi mencapai 61,63 persen.

Lalu, mayoritas pembeli masih mengandalkan cicilan KPR dalam pembelian rumah dengan kontribusi sebesar 74,73 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya