Liputan6.com, Bandung - Epidemiolog Universitas Padjadjaran (Unpad) menyebut Provinsi Jawa Barat berpotensi mengalami durasi pandemi COVID-19 selama tiga tahun mendatang. Artinya paparan virus SARS-CoV-2 akan terus terjadi sampai dengan awal tahun 2024.
Menurut Epidemiolog Unpad Pandji Fortuna Hadisoemarto, hal itu diketahui dari pemodelan simulasi soal penyebaran COVID-19 di Jawa Barat meski telah dilakukan beberapa kali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). PSBB sendiri kata Panji, dianggap telah menurunkan transmisi, namun tidak secara total.
Advertisement
"Tetapi masih ada sisa transmisi yang menyebabkan kita masih melihat adanya kasus - kasus baru setiap hari, dari hari ke hari. Dan kalau ini berjalan terus, kita berpotensi mengalami wabah ini sampai pertengahan tahun atau awal tahun 2024. Jadi waktunya cukup lama dan yang sakitnya bisa jutaan orang," kata Panji dalam keterangan pers daring, Bandung, Rabu, 13 Mei 2020.
Saran Perketat Aturan PSBB
Panji mengatakan jika Pemerintah Jawa Barat menginginkan terbebas dari pandemi yang sedang berlangsung, harus menambah pengetatan aturan yang telah diterapkan selama PSBB. Karena dengan cara itu jelas Panji, akan mempercepat menuntaskan pandemi COVID-19 di Jawa Barat dalam kurang dari satu bulan.
Namun jika aturan PSBB dilonggarkan meski tidak banyak, Panji menerangkan yang terjadi nantinya jumlah kasus COVID-19 akan meledak. Panji menyebutkan pemodelan yang dibuatnya hanya diperlukan penambahan sedikit lagi soal pengetatan aturan PSBB.
"Kita sebenarnya tinggal mengetatkan sedikit lagi, supaya apa yang kita harapkan terjadi penurunan dengan cepat itu bisa terjadi," ucap Panji. (Arie Nugraha)
Advertisement