Mal Tutup 2 Bulan, Barang Branded Berjamur Ini Akhirnya Dibuang

Barang-barang branded berjamur di mal ini akhirnya dibuang.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 13 Mei 2020, 18:45 WIB
Barang-barang branded berjamur di mal ini akhirnya dibuang. (Sumber: Facebook/Nex Nezeum/MetrojayaMY)

Liputan6.com, Jakarta Pandemi Corona Covid-19 telah membuat banyak kegiatan masyarakat harus tertunda. Terutama dalam kegiatan yang melibatkan banyak orang dan di luar rumah. Sejumlah aktivitas tersebut seperti kegiatan belajar mengajar di sekolah atau kampus, transportasi publik hingga kegiatan pusat perbelanjaan.

Akibatnya sejumlah lokasi menjadi sepi dari pengunjung dan barang-barang banyak terbengkalai. Beberapa waktu lalu media sosial diramaikan sejumlah foto yang beredar. Dalam foto-foto tersebut memperlihatkan barang-barang branded menjadi rusak dan berjamur

Tampak barang merek terkenal, mulai dari ikat pinggang, sepatu, tas, dompet hingga sofa. Banyaknya jamur yang menempel pun membuat barang-barang mahal tersebut rusak. Terlebih lagi jika kebanyakan terbuat dari kulit.

Sempat viral dikalangan netizen yang membayangkan berapa total kerugian yang dimiliki oleh toko tersebut, kabarnya barang tersebut akhirnya dibuang. Kabar itu diketahui dibagikan oleh akun Facebook Metrojaya MY. Lewat beberapa video terlihat petugas memabwa kresek besar untuk menampung barang berjamur tersebut.


Barang Berjamur Akhirnya Dibuang

Barang-barang branded berjamur di mal ini akhirnya dibuang. (Sumber: Facebook/Nex Nezeum/MetrojayaMY)

Dilansir dari akun Facebook Metrojaya MY oleh Liputan6.com, Rabu (13/5/2020) mengunggah sejumlah video yang memperlihatkan petugas mal akhirnya membuang beberapa barang yang berjamur akibat lockdown 2 bulan. barang-barang merek ternama yang viral karena berjamur itu kabarnya berada di kota Sabah, Malaysia.

Setelah netizen dibuat tak percaya banyaknya barang branded yang berjamur, akun Facebook tersebut mengunggah video dimana petugas tampak mendata barang dan memasukannya ke keresek besar untuk dibuang. Dikutip dari Siakap Keli, pemerintah malaysia memang telah emenrapkan pembatasan sosial sejak 18 Maret 2020 lalu, akibatnya banyak mal tutup.

Suasana mal yang pengap dan lembab lantara AC tak menyala, berimbas pada barang-barang menjadi berjamur. Menurut Metro Sabah Solar, proses sanitasi dan dekontaminasi telah berlangsung beberapa hari sebelum pembukaan kembali.


Membersihkan Seluruh Mal

Barang-barang branded berjamur di mal ini akhirnya dibuang. (Sumber: Facebook/MetrojayaMY)

Tak hanya membuang tas, sepatu, ikat pinggang hingga dompet kulit saja yang rusak akibat jamur, para petugas juga tampak membersihkan rak-rak penyimpanan. Tak lupa juga petugas memperbaiki AC dan sikulasi udara lainnya. 

Dikutip dari Siakap keli, mal tersebut memang tengah dipersiapkan buka kembali dalam waktu dekat. Meski viral di media sosial, belum ada pihak terkait yang mengatakan berapa kerugian yang ditanggung oleh pihak bersangkutan. netizen pun memperkirakan mereka mungkin mengalami jutaan rupiah. Lantaran barang yang berjamur merupakan merek terkenal. 

Saat foto-foto barang yang berjamur menjadi viral, beberapa tas branded yang dipenuhi jamur itu diketahui memiliki harga 679 ringgit atau sekitar Rp 2,3 juta.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya