Pemkot Surabaya Gelar Rapid Test di Pasar Keputran, Bagaimana Hasilnya?

Rapid test tersebut merupakan hasil penelusuran penyebaran atau penularan COVID-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya di wilayah Pasar Keputran.

oleh Liputan6.com diperbarui 13 Mei 2020, 18:37 WIB
Petugas medis menunjukkan sempel darah warga saat Rapid Test Covid-19 dilakukan oleh Dinkes Provinsi Banten di Tangerang, Selasa (21/4/2020). Rapid Test Covid-19 tersebut merupakan scrining Covid-19 di wilayah Banten agar masyarakat dapat mengetahui apakah positif atau negatif Covid-19. (Liputan6.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menggelar rapid test atau tes cepat COVID-19 di Pasar Keputran, Surabaya, Jawa Timur pada Selasa malam, 12 Mei 2020. Ada 50 pedagang jalani rapid test di Pasar Keputran, Surabaya.

"Dari 50 pedagang yang ikut rapid test, ada sejumlah pedagang reaktif. Info yang saya dapat ada delapan pedagang, ada juga 10 pedagang atau 12 pedagang. Informasi resminya di Dinkes (Dinas Kesehatan)," ujar Kepala Bagian Administrasi Perekonomian dan Usaha Daerah Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro di Surabaya, Rabu, (13/5/2020), seperti dikutip dari Antara.

Dia menuturkan, rapid test tersebut merupakan hasil penelusuran penyebaran atau penularan COVID-19 yang dilakukan Pemkot Surabaya di wilayah Pasar Keputran. Dari hasil penelusuran itu diketahui ada warga yang tinggal di gang dekat Pasar Keputran yang positif COVID-19.

"Makanya kita lakukan rapid test kepada pedagang sebagai upaya mencegah penularan COVID-19 yang lebih luas," ujar dia.

Hebi mengatakan, rapid test tidak hanya dilakukan di Pasar Kembang saja, melainkan sudah dilakukan di sejumlah pasar seperti halnya Pasar Simo, Pasar Simo Gunung dan Pasar Kembang yang dilakukan pada Rabu ini.

Saksikan Video di Bawah Ini


Jumlah Alat Terbatas

Petugas medis mengambil sampel darah saat screening test virus corona COVID-19 di Pasar Modern BSD, Tangerang Selatan, Banten, Selasa (21/4/2020). Screening test pendeteksi dini tersebut dilakukan di 12 lokasi di Tangerang Selatan untuk menanggulangi COVID-19. (merdeka.com/Dwi Narwoko)

Sebetulnya, lanjut dia, pihaknya ingin semua pedagang pasar tradisional di Surabaya dilakukan rapid test. Hanya saja, lanjut dia, alat yang digunakan untuk rapid test di Pemkot Surabaya jumlahnya terbatas.

"Maunya setiap pasar dilakukan rapid test. Tapi alatnya tidak ada. Jadi kami menfokuskan untuk kasus-kasus tertentu saja," ujar dia.

Meski demikian, lanjut dia, bila nanti ada pedagang yang dinyatakan reaktif usai menjalani rapid ters, maka akan ditindaklanjuti dengan mengikuti tes "swab" untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya